Arbani Yasiz tertantang memerankan karakter pemuda bernama Alif Fikri, tokoh dalam novel karya Ahmad Fuadi, di film Ranah 3 Warna produksi MNC Pictures.
Bahkan diakui Arbani Yasiz sempat stres saat melakukan riset dari karakter Alif Fikri.
"Saat reading sempat bikin saya stres, saat syuting hari terakhir pun stres. Berhasil enggak ya saya memerankan karakter Alif?" ujar Arbani belum lama ini.
Sebelum dan selama syuting, banyak hal yang mesti dipelajari Arbani Yasiz. Di antaranya belajar aksen Minang.
Belum lagi kondisi kesehatannya drop sebelum syuting berlangsung. Maklum, ia dituntut menurunkan berat badan sehingga membuatnya jatuh sakit.
"Harus bedrest dan makan yang banyak. Alhasil, berat badan langsung melonjak jadi 69 kilogram."
Namun, Arbani tak patah arang. Setelah sembuh, ia kembali diet dan berhasil turun di 61 kilogram saat syuting.
Setidaknya, Arbani berhasil melewati tantangan dan kendala yang dihadapinya dalam rangka memerankan karakter Alif Fikri.
"Alhamdulillah, semua tantangan bisa dilewati," kata Arbani.
Cerita film Ranah 3 Warna, merupakan bagian dari trilogi novel yang ditulis Ahmad Fuadi.
Cerita pertama yang juga sudah dibuatkan filmnya, Negeri 5 Menara. Kemudian di akhir cerita ada kisah Rantau 1 Muara.
"Kalau di Negeri 5 Menara, Alif masih sekolah nah di sini (Ranah 3 Warna), Alif sudah melanjutkan pendidikannya. Tapi yang bersungguh-sungguh belum tentu berhasil juga, harus ada kesabaran," ujar Ahmad Fuadi, sang penulis.
Film Ranah 3 Warna diproduksi MNC Pictures dijadwalkan tayang di bioskop Tanah Air mulai 25 Juni 2020.
Pesawat Air Europa yang membawa lebih dari 300 penumpang melakukan lepas landas dari Madrid ke Amsterdam di tengah badai Ciara yang terjadi di Inggris dan benua Eroba bagian Utara.
Namun, pesawat Air Europa tersebut berulang kali mengalami kesulitan mendarat dan harus melawan badai terbesar di Inggris dalam tujuh tahun terakhir tersebut.
Diketahui, pesawat tersebut melakukan lepas landas setelah pukul 3 sore waktu setempat pada Minggu (9/2/2020).
Adapun sebuah video amatir menunjukkan seorang penumpang perempuan berteriak ketakutan ketika pesawat yang ditumpanginya gagal mencapai landasan sebanyak lima kali.
Video tersebut diunggah oleh akun Twitter RTL Nieuws (@RTLnieuws) pada Senin (10/2/2020).
Terdengar kepanikan penumpang dalam pesawat di mana salah seorang penumpang merekam peristiwa itu dalam video remang-remang saat pesawat mengalami turbulensi yang parah.
Salah satu penumpang wanita menangis histeris karena takut akan keselamatannya.
Pesawat terus bergoncang dan bergetar hebat, sehingga membuat wanita tersebut berteriak terus-menerus dan lebih kencang.
Teriakannya pun terus meningkat sebelum pada akhirnya terdengar ucapan 'Oh My God' (Ya Tuhan) berulang kali.
Namun, tak lama kemudian video tersebut akhirnya berakhir.
Penumpang lain kemudian mengatakan bahwa beberapa penumpang yang naik mengalami kesakitan selama perjalanan.
Ya, perjalanan mereka dipenuhi guncangan dan barang-barang bawaan yang terjatuh di sekitaran kabin pesawat.
Dikutip dari Daily Mail, sebelum pilot pesawat memutar untuk kembali ke Madrid Barajas, pesawat Air Europa tersebut melakukan lima kali upaya untuk mendarat di Bandara Schiphol Amsterdam.
Namun sayang, upaya tersebut pada akhirnya gagal.
Pilot pesawat pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke bandara tempat mereka berangkat, yakni Madrid Barajas.
Kesaksian salah seorang penumpang, Mark Haagen, warga Kamerik, Belanda mengatakan pengalamannya setelah pesawat akhirnya mendarat.
"Kami melakukan restart lima kali di Schiphol tetapi kami tidak dapat mendarat."
“Pilot menghentikan pendaratan dua kali pada saat terakhir dan kami lepas landas lagi di ketinggian 150 meter di atas landasan. Benar-benar tidak keren."
“Orang-orang menjerit dan muntah. Turbulensi sangat besar, semuanya bergetar dan bolak-balik. Bagasi itu terbang bolak-balik," kata Haagen.
Haagen juga mengkritik pilot dan kru pesawat sangat kurang dalam mengkomunikasikan kepada penumpang selama upaya kerasnya dalam mendarat.
Sementara juru bicara dari Air Europa mengatakan, penerbangan tersebut terkendala karena akibat cuaca ekstrem.
"Penerbangan UX1093 dari Madrid ke Amsterdam tidak dapat mendarat di bandara Amsterdam karena cuaca buruk dan kembali ke Madrid," katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan kru pesawat telah melayani penumpang dengan baik, sehingga kini penumpang ditampung di hotel dan alternatif untuk sementara waktu.
Adapun para penumpang tersebut akan diberikan fasilitas dan pelayanan oleh para staf bandara.
Badai Ciara yang menerjang Inggris menyebabkan beberapa penerbangan yang melintasi Eropa terpaksa dibatalkan.
Sebab, badai tersebut mengandung angin yang sangat kencang berkecepatan 93 mph.
Adapun sebuah video menunjukkan rekaman pesawat yang bergiyang dari sisi ke sisi saat akan mendarat di landasan sebuah bandara.
Video memprihatinkan tersebut memperlihatkan kedua sayap pesawat diombang-ambingkan oleh angin yang sangat kencang kencang.
Kejadian terparah dialami Bandara Gatwick yang terpaksa membatalkan 300 penumpangnya yang akan melakukan keberangkatan.
Sementara pesawat British Airways telah membatalkan penerbangan dari Heathrow, Gatwick, dan London.
Kemudian pesawat Virgin Atlantic tetap menjalankan penerbangan walaupun dengan jadwal yang lebih singkat.
Lalu pesawat Qantas QF10 terpaksa kembalil ke Heathrow setelah mengalami serangan saat lepas landas.
Adapun pesawat Boeing 747 yang melakukan penerbangan ke Perth juga terpaksa dibatalkan karena maslaah batas waktu terbang.
Walau demikian, para insinyur mengatakan bahwa mereka tidak menemukan kerusakan pada pesawat tersebut.
Selanjutnya, penundaan penerbangan juga terjadi di Bandara Frankfurt di mana pesawat domestik terpaksa mengagalkan keberangkatannya sebanyak 21 kali dan penundaan sebanyak 116 kali.
Diketahui, kini pesawat-pesawat yang lain sedang dialihkan ke Jerman setelah tidak dapat melakukan pendaratan di Inggris karena kondisi cuaca yang berbahaya.
Bahkan tak hanya pesawa modern, pesawat bekas Perang Dunia II yang di simpan di Museum Perang Imperial pun rusak akibat bangunan diterjang badai Ciara.
Seorang warga di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur bernama Moch Sabik Setiawan (28) tega menjual istrinya yang berinisial F ke teman-temannya.
Bahkan hal itu, ia lakukan tidak hanya sekali melainkan telah berkali-kali.
Selain menjual istrinya, M Sabik juga membuat video yang berisi sang istri tengah berhubungan badan dengan temannya.
Dikutip dari Surya.co.id, praktik kotor ini berhasil diungkap setelah sang istri yakni F melaporkan suaminya itu ke Polres Pasuruan Kota pada Senin (9/2/2020).
Tak butuh waktu lama, Polres Pasuruan Kota yang bekerja sama dengan Polsek Rejoso langsung bergerak untuk mengamankan Moch Sabik.
Kini Moch Sabik sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pasruan Kota, AKP Slamet Santoso mengungkapkan tersangka telah menjual sang istri sejak Februari 2019 lalu.
Slamet juga menjelaskan terkait awal mula adanya praktik kotor tersebut.
Dikutip dari Surya.co.id, tersangka mengaku hal ini bermula saat temannya yang berinisial B datang ke rumahnya saat tengah malam.
Tersangka kemudian memberikan tawaran kepada B untuk berhubungan badan dengan sang istri (korban).
Korban awalnya menolak tawaran tersebut, namun tersangka memaksa dengan memukuli tubuhnya.
Karena takut, akhirnya korban dan B melakukan hubungan tersebut.
Ironisnya, kejadian itu tidak hanya sekali namun berkali-kali.
Slamet menyebut jika ditotal sudah lima kali dalam setahun, tersangka menjual istrinya ke B.
Tak hanya dengan B saja, melainkan istrinya juga dipaksa berhubungan dengan tiga teman kerja tersangka lainnya.
Dari semua transaksi itu, tersangka merekam semua dalam bentuk video.
"Nah video itu, disebar tersangka ke teman lainnya," ujar Slamet.
"Video ini untuk menawarkan siapa yang mau berhubungan badan dengan istrinya ini, dipersilahkan," jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Donny Alexander mengungkapkan dua alasan tersangka melakukan hal keji tersebut.
Menurut penuturannya pertama yakni karena faktor ekonomi.
"Jadi, setiap korban melayani teman tersangka akan mendapatkan imbalan," ujarnya yang dikutip dari Surya.co.id.
"Nominalnya tidak besar. Paling besar Rp 50.000," jelasnya.
Sementara alasan kedua yakni tersangka ingin memberikan sensasi seksual untuk istrinya.
Tersangka berdalih selama ini merasa tidak puas dengan sang istri.
"Nah, dengan berhubungan badan bersama teman tersangka, korban diharapkan bisa merasakan perbedaan dan bisa membandingkan saat berhubungan badan dengannya," kata Donny.
Akibat perbuatan kejinya itu, Polres Pasuruan Kota akan menerapkan sejumlah pasal pada tersangka kasus jual istri tersebut.
Korps Bhayangkara akan menerapkan Pasal 47 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Selain itu, ada juga Pasal 12 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Hal ini didasari dari tindakan tersangka terhadap istri sahnya memenuhi unsur didalam tiga pasal itu.
"Ada pemaksaan dalam rumah tangga untuk berhubungan seksual dengan orang lain, perdagangan orang dengan tujuan komersil dan membuat serta menyebarkan video asusila," jelas Donny yang dikutip dari Surya.co.id.
Sehingga tersangka yakni Moch Sabik Setiawan, terancam hukuman 10 tahun penjara.
Di sisi lain Kapolres juga tidak menampik jika nantinya akan ada penambahan jeratan pasal yang akan diterapkan dalam kasus ini.
Dengan syarat ditemukannya alat bukti baru yang kuat.
Hingga saat ini Polres Pasuruan Kota tengah menyelidiki lebih dalam terkait kasus ini,
Diketahui selain memeriksa tersangka, polisi juga telah memeriksa keempat teman tersangka yang sudah berzina dengan korban.
Dari hasil pemeriksaan empat teman tersangka itu mengakui sudah berhubungan badan dengan korban lebih dari satu kali.
Adhisty Zara perankan tokoh Acha di film Mariposa. Acha digambarkan sebagai perempuan genit dan cukup agresif kepada lelaki yang disukainya, yakni Iqbal.
Di kehidupan nyata, Adhisty Zara mengaku tidak segenit Acha. Ia sama sekali tak pernah mengejar-ngejar pria yang disukainya.
"Kalau buat aku ada perbedaannya juga sebenarnya banyak sih. Kalau aku nggak terlalu seheboh itu biarpun aku orangnya heboh. Sama-sama heboh lah," ujar Adhisty Zara di kawasan Duren Tiga Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).
"Sebenarnya kalau aku di dunia nyata aku enggak pernah kayak gitu (mengejar pria)," tuturnya.
Meski begitu Zara mengaku senang bisa memeran kan sosok Acha. Sebab dalam novelnya karakter Acha sangat dicintai oleh penggemarnya.
"Jadi aku beruntung banget dan bersyukur menjadi pemeran Acha gitu. Karna banyak banget orang yang suka karakter ini," ucap Zara.
Dalam film tersebut Zara kembali dipasangkan dengan Angga Yunanda. Kedua kembali menjalani perasa sebagai pasangan kekasih.
Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan menyebut kemampuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah stuck atau tak bisa berkembang, terutama dalam masalah pencegahan dan penanganan banjir.
Azas Tigor menyebut Anies Baswedan selalu menyalahkan pihak lain dalam terjadinya banjir di Jakarta.
Dilansir Tribunnews.com, hal tersebut diungkapkan Azas Tigor dalam APA KABAR INDONESIA MALAM unggahan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (9/2/2020).
Menurut Azas Tigor, Anies Baswedan tidak mampu untuk mengorganisir jajaran di bawahnya untuk dalam bencana banjir.
Mulai dari pencegahan banjir dengan sistem peringatan hingga sistem tanggap bencana disebut tidak berjalan dengan baik.
"Memang begitu. Ini sudah stuck-lah kemampuan dia seperti itu, kapasitas dia seperti itu, tidak bisa mengorganisir aparatur di bawahnya, mempersiapkan langkah-langkah mitigasi misalnya," ungkap Azas Tigor.
"Tadi early warning system sudah jelas enggak jalan, mitigasi untuk bencana juga enggak jalan," sambungnya.
Menurut Azas Tigor, Anies Baswedan hanya bisa menyalahkan pihak lain seperti pemerintah pusat hingga mengklaim bahwa banjir terjadi karena air kiriman.
"Dia selalu menyalahkan orang lain, menyalahkan hulu, menyalahkan pemerintah pusat," kata Azas Tigor.
Sebagai pemimpin daerah, Anies Baswedan seharusnya bisa dengan sendirinya mengorganisir jajaran di wilayahnya.
"Harusnya kan dia penguasa kota. Pemimpin di Kota Jakarta ini harusnya punya inisiatif mengorganisir semua potensi yang ada," kata Azas Tigor.
Menurut Azas Tigor, untuk penanganan banjir di wilayahnya, Anies Baswedan tak perlu menunggu komando dari pemerintah pusat.
Ia memberi contoh jika banjir terjadi di sebuah kelurahan tempat tinggal Anies Baswedan, maka lurah di wilayah itu harus bertanggung jawab tanpa menunggu aba-aba dari Anies.
"Oh enggak (perlu pemerintah pusat). Walaupun misalnya gubernur, tinggalnya di daerah Menteng rumah dinasnya, penguasa wilayahnya bukan gubernur tapi lurahnya," ungkapnya.
"Itu logikanya, jadi enggak harus menunggu lurahnya bergerak menunggu komando dari gubernurnya, yang notabene dia warganya."
Sebelumnya, Azas Tigor juga menyebut kinerja Pemprov Jakarta sama saja seperti Anies Baswedan yang tak ada perbaikan.
"Jadi saya melihat, informasi dan kondisi banjir ini saya bilang kayaknya memang sudah stuck ya," komentar Azas Tigor.
"Sudah stuck ya kemampuan pemprov seperti itu gitu loh, sudah dikritik oleh media, sudah diteriaki oleh masyarakat, sudah kami gugat di pengadilan," ujarnya.
Azas Tigor menyebut Pemprov Jakarta masih belum memperbaiki peringatan dini dan sistem tanggap bencana.
"Dua sistem itu, kan yang kami gugat bukan bagaimana persoalan banjir secara teknis, tapi bagaimana pemprov itu menyiapkan warganya menghadapi banjir," ucapnya.
Azas Tigor menegaskan bahwa gugatan ke Anies Baswedan dan Pemprov Jakarta soal banjir pada Januari lalu masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Azas Tigor menjelaskan gugatannya adalah mengenai sistem peringatan dini dan sistem tanggap bencana dari Pemprov Jakarta yang tidak berjalan baik.
"Dasar gugatannya adalah early warning system, dan juga emergency response yang tidak jalan," tegas Azas Tigor.
Azas Tigor kemudian membeberkan kisah saat dirinya mengantar sang anak untuk les dan sempat menyaksikan banjir.
"Sabtu yang kemarin nih, banjir yang terakhir, Sabtu pagi, saya kebetulan habis mengantar anak ke tempat bimbel," ungkap Azas Tigor.
"Saya mampir ke Jatinegara, kan itu salah satu indikator banjir Jakarta, Kampung Pulo."
"Saya lihat air sudah rata dengan jembatan, pagi jam 7.30, tapi di Pasar Jatinegara yang dekat wihara itu sudah terendam," paparnya.
Padahal genangan sudah cukup tinggi, namun Azas Tigor menyebut belum ada petugas yang menangani.
"Di jalan air sudah ada sekitar 10 cm, di jalan raya Jatinegara Barat," ujar Azas Tigor.
"Saya lihat pagi itu baru satu bus dari pemadam kebakaran menangani bencana, yang stay di situ, baru satu," sambungnya.
Tak hanya itu, warga setempat juga belum diarahkan untuk mengungsi.
"Saya coba masuk ke dalam, saya tanya sama warga di sana 'Gimana? Sudah siap belum mau ngungsi?' 'Belum tuh pak, belum ada arahan'," kata Azas Tigor.
Azas Tigor yang geram langsung mengunggah informasi banjir itu di media sosialnya.
"Terus saya posting di media sosial saya. Dapat (komentar) ada yang lucu," kata Azas Tigor sambil membuka ponselnya.
Teman Azas Tigor berkomentar bahwa banjir sudah menggenangi rumahnya, namun peringatan bencana dari toa sangat terlambat.
Azas Tigor langsung menyorot fungsi toa yang harusnya menjadi peringatan dini bencana namun malah terlambat.
"Ini teman saya yang korban banjir di Kebon Pala RW 05, dia tulis begini, dia jawab postingan saya, 'Pagi ini ketika air di dalam rumah sudah setinggi lutut, tiba-tiba saya mendengar suara cukup lantang alias toa: Banjir di RW 5 hampir 2 meter'," ungkapnya.
"Saat itu saya langsung berkomentar 'Guna enggak sih?'," imbuhnya.
Teman kerja Azas Tigor bahkan sampai terkurung dalam rumahnya lantaran tak ada peringatan banjir dan air sudah menggenang tinggi.
"Artinya masih saja lambat, ini baru satu, terus saya juga dapat respons dari teman saya di Kelapa Gading, itu cukup parah juga," ungkap Azas Tigor.
"Saya baca di WA group kantor, ada teman kantor bilang 'Loh mbak jadi gimana?' 'Ya sudah deh saya stay saja di atas, enggak bisa ngapa-ngapain', lagi-lagi informasinya enggak ada," ujarnya.
"Terus saya coba jalan lagi, saya tanya lagi 'Sudah ada belum bantuan?' katanya belum ada bantuan."
Fakta menarik sosok Bong Joon Ho, sutradara film Parasite yang meraih 4 piala Oscar sekaligus jadi best director.
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bong Joon Ho adalah sutradara asal Korea Selatan yang baru saja dinobatkan menjadi sutradara terbaik di ajang Academy Award ke-92 atau dikenal dengan Piala Oscar, Minggu (9/2/2020) waktu Amerika.
Bong Joon Ho mendapat penghargaan tersebut setelah dirinya menjadi menyutradarai film Parasite.
Film Parasite sendiri juga merupakan film yang memborong sejumlah penghargaan di Academy Award kali ini.
Bahkan Film Parasite mendapat 4 penghargaan sekaligus serta menjadi film terbaik di Piala Oscar 2020.
Sang sutradara, Bong Joon Ho dinobatkan sebagai sutradara terbaik setelah mengalahkan nominasi lainnya seperti Todd Philips (Joker), Sam Mendes (1917), Quentin Tarantino (Once Upon A Time..In Hollywood), dan Martin Scorsese (The Irishman).
Bong Joon Ho menjadi sutradara asal Korea pertama yang meraih Oscar atas karya film yang dibuatnya.
Berikut adalah fakta menarik dan profil sosok Bong Joon Ho, sutradara film Parasite dikutip TribunnewsWiki dari berbagai sumber:
Bong Joon Ho lahir di Daegu, Korea Selatan pada 14 September 1969.
Bong Joon Ho kecil tumbuh di ekosistem keluarga yang menjunjung tinggi kesenian.
Ayah Bong Joon Ho merupakan seorang desainer dan kakeknya adalah penulis kawakan di Korea Selatan.
Kakak laki-laki Bong Joon Ho adalah professor sastra Bahasa Inggris di Seoul National University, sedangkan kakak perempuannya adalah fashion designer.
Bong Joon Ho memutuskan untuk menjadi sutradara ketika masih di bangku SMP.
Bong Joon Ho kuliah di Sosiologi karena mendapat pertentangan dari kedua orang tuanya untuk kuliah di bidang film.
Namun Bong Joon Ho mendirikan klub bernama "Cineclick" yaitu klub diskusi tentang media massa dan media seni, termasuk film.
Kesukaan Bong Joon Ho dengan film dibuktikan dengan ia menggemari film-film karya sutradara Edward Yang, Hou Hsiao-hsien dan Shohei Imamura.
Bong Joon Ho berkali-kali mempelajari film-film tersebut untuk mempelajari teknik penyutradaraannya.
Dalam sebuah wawancara, Bong joon Ho mengatakan bahwa apabila ia suka dengan suatu film, ia akan mengulang-ulang menontonnya.
Di awal tahun 1990an, Bong Joon Ho menyelesaikan program singkat 2 tahun di Korean Academy of Film Art.
Disana Bong Joon Ho sering membuat film pendek dengan menggunakan kamera 16mm.
Dua film Bong Joon Ho untuk kelulusan yaitu Memory Within the Frame dan Incoherence diundang screening di Vancouver dan Hong Kong International Film Festivals.
Selama lima tahun pasca lulus dari Korean Academy of Film Art, Bong Joon Ho masih bekerjasama dengan sutradara lain untuk menggarap film.
Bong Joon Ho berkontribusi dalam penulisan skenario film bersama seperti : Seven Reasons Why Beer is Better Than My Lover (1996), Park Ki-yong’s Motel Cactus (1997), Save the Green Planet!, Phantom the Submarine (1999).
Film pertama Bong Joon Ho adalah Barking Dogs Never Bite yang diproduseri oleh Cha Seung Jae.
Film tersebut menceritakan seorang dosen yang menculik anjing tetangganya dan cerita kompleks di sebuah apartemen tempat Bong Joon Ho tinggal setelah menikah.
Walaupun Film Bong Joon Ho tersebut kurang mendapat respon dari penonton di Korea Selatan, namun film tersebut diundang di San Sebastian International Film Festival dan memenangkan penghargaan di Slamdance and Hong Kong.
Berkat penghargaan dan penjualan di internasional, film Bong Joon Hon tersebut bisa melunasi biaya produksi yang selama dua tahun pascaproduksi belum terlunasi.
Film kedua Boong Joon Ho adalah Memories of Murder yang rilis 2003.
Film tersebut merupakan proyek film sekala besar yang diadaptasi dari peristiwa nyata pembunuhan berantai di Provinsi Yeonggi antara tahun 1986 hingga 1991.
Proses pembuatan film yang lama dan mengalami banyak rintangan karena tempat syuting yang bermacam-macam membuahkan hasil, karena nama Bong Joon Ho menjadi perbincangan di Korea Selatan melalui film tersebut.
Film Memories of Murder terjual lebih dari lima juta tiket dan mendapat penghargaan sebagai Best Picture, Best Director, Best Actor (Song Kang Ho) dan Best Lighting di Grand Bell Award di Korea Selatan 2003.
Meskipun tidak diundang di Cannes Festival Film dan Venice Festival Film, film besutan Bong Joon Ho ini menerima premier internasionalnya kembali di San Sebastian.
Di sana Memories of Murder mendapatkan tiga penghargaan film termasuk Bong Joon Ho sebagai sutradara terbaik.
Memories of Murder juga menerima sambutan kritik yang luar biasa kuat pada perilisannya di negara asing seperti Prancis dan Amerika Serikat.
Film selanjutnya adalah The Host yang merupakan ambisi baru karier Bong Joon Ho di industri film Korea Selatan.
Film tersebut memiliki anggaran USD 12 juta yang menceritakan perjuangan satu keluarga melawan seekor monster yang tumbuh di Sungai Han dan mengamuk di Kota Seoul.
Film besutan Bong Joon Ho tersebut lagi-lagi laku keras di Korea Selatan dengan tiket terjual lebih dari 13 juta lembar.
Selain itu Majalah Sinema dari Perancis, Cahiers du Cinema memuji Bong Joon Ho dengan sebutan Woody Allen-nya Asia, karena bakatnya dalam memadukan unsur-unsur yang heterogen dengan cara yang halus lagi mulus.
Film hits selanjutnya dari Bong joon Ho adalah Mother yang dirilis tahun 2009.
Film tersebut bercerita tentang perjuangan seorang ibu yang membela anaknya yang terbelakang mental dan dituduh melakukan pembunuhan terhadap seorang gadis.
Film ini juga mendapat banyak penghargaan sebagai Best Film, Best Director, Best Screenplay hingga Best Actrees.
Setelah sukses dengan Mother, Bong Joon Ho membuat film berjudul Snowpiercer yang dirilis tahun 2012.
Film ini diadaptasi dari komik Perancis, novel grafis perancis Le Transperceneige karya Jacques Lob, Benjamin Legrand dan Jean-Marc Rochette.
Film Snowpiercer berlatar planet bumi yang sudah membeku (kembali ke zaman es) dan terancam punah dan hanya ada kereta api yang memutari bumi berulang-ulang dengan energi abadi.
Dengan film tersebut Bong Joon Ho mampu menyabet Best Director di 34th Blue Dragon Film Awards 2013.
Setelah vakum selama 5 tahun, Bong Joon Ho yang bekerjasama dengan Netflix akhirnya merilis film baru yang berjudul Okja di 2017.
Film tersebut bercerita tentang Bong babi jinak, pemalu, dan introvert yang bersahabat dengan seorang gadis.
Film Okja besutan Bong Joon Ho terseut premier di penghargaan film Cannes Film Festival 2017.
Setelah dua tahun tidak merilis film, di 2019 Bong Joon Ho kembali merilis film yang akhirnya membuat Bong Joon Ho mendapat penghargaan tertinggi Palme d'Or Cannes Film Festival 2019 berjudul Parasite.
Selain itu film Parasite juga menyabet 4 piala Oscar, yakni:
Best Picture
International Feature Film
Naskah Asli Terbaik
Sutradara Terbaik
Film Parasite yang baru dirilis 30 Mei 2019 ini saat ini sudah mencapai penjualan lebih dari 9 juta tiket dan ini masih akan terus bertambah.
Film buatan Bong Joon Ho ini adalah komedi hitam tentang keluarga pengangguran miskin yang tertarik pada kehidupan keluarga kaya.
Dengan film Parasite ini Bong Joon Ho dinobatkan sebagai orang Korea Selatan pertama yang mampu memenangi Palme d'Or Cannes Film Festival.
Bong Joon Ho adalah sutradara dan penulis latar asal Korea Selatan yang mendapat penghargaan Palme d'Or di Festival film Cannes 2019 lewat film Parasite.
Pengamat otomotif Bebin Djuana menilai penggunaan kamera dashboard atau dashcam berguna untuk mendokumentasikan perjalanan termasuk untuk mereka aneka kejadian di jalan.
Dashcam berguna mendokumentasikan secara visual saat kita mengalami masalah di jalan. Misalnya dengan pengguna jalan lain, terlebih kondisi jalanan di Indonesia, khususnya Jakarta semakin padat.
"Karena semakin padatnya lalu lintas, rasanya perlu memasang dashcam di mobil. Untuk menghindari debat jika terjadi masalah dijalan," tutur Bebin kepada Tribunnews, Senin (10/2/2020).
Dashcam juga dinilai akan menjadi bukti kuat jika mengharuskan sang pemilik kendaraan berurusan dengan pihak Kepolisian.
"Pembuktian lebih mudah jika sampai harus berurusan dengan Polisi," tambahnya.
Pengaturan operasional dashcam 24 jam juga disebut bisa menjadi bukti tindak kejahatan yang kemungkinan merekam sang pelaku.
"Bahkan ada yang settingnya nonstop 24 jam, sehingga jika terjadi tindak kejahatan kemungkinan pelaku bisa terekam," ungkap Bebin.
Karena kegunaan dashcam, menurut Bebin banyak pula pengendara yang memasang kamera dashboard tersebut pada bagian belakang mobil.
"Sangat berguna bahkan ada yang memasang juga di kaca belakang selain yang di depan," terangnya.
Berawal dari persoalan buah durian, seorang anak di Desa Lae Parira, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara nekat mencelakai ayah kandungnya sendiri.
Diketahui peritiwa berdarah tersebut terjadi pada Sabtu, (8/2/2020) dini hari.
Gunawan Sucipto Pane (26) telah berbuat nekat menghabisi nyawa sang ayah, Torang Pane (50) menggunakan benda tajam.
Humas Polres Dairi Ipda Doni Saleh mengatakan, Doni menerangkan bahwa kejadian berawal saat tersangka Gunawan tengah menghitung hasil panen durian ibunya diteras rumah pada Jumat (7/2/2020) malam.
"Namun korban tiba-tiba datang melarang tersangka untuk menghitung dan berbisnis di rumahnya," terang Doni, Sabtu (8/2/2020).
Gunawan pun bertanya mengapa sang ayah mengusirnya.
Namun pertanyaan pelaku tidak digubris oleh korban.
Korban malah menyuruh istrinya Pinta Uli Sihite, yang saat itu menemani tersangka untuk mengambil pakaian ke dalam rumah.
Kemudian korban masuk kembali ke dalam rumah.
Tak lama berselang, korban kembali datang dari samping rumah dan kemudian melempar pelaku dengan menggunakan batu.
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Indonesia dan Australia akhirnya meratifikasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) disaksikan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Canberral.
"Ratifikasi perjanjian IA-CEPA telah selesai di antara kedua negara yang berarti ke depan hubungan ekonomi kedua negara secara komprehensif akan lebih maju dan harus lebih dirasakan manfaatnya oleh rakyat kedua negara," sebut Jokowi dikutip dari siaran pers Setpres.
Indonesia berharap IA-CEPA dapat segera dilaksanakan melalui program 100 hari implementasi IA-CEPA. Di antaranya melalui Australia Business Week di Indonesia yang akan dipimpin langsung Menteri Perdagangan Australia, kemudian disusul kunjungan sejumlah major private investors Australia ke Indonesia, pendanaan proyek infrastruktur dan kerja sama di bidang pendidikan dan pengembangan SDM.
Di luar IA-CEPA, kedua negara juga membahas kemitraan Indo-Pasifik. Kedua kepala pemerintahan memiliki pandangan yang sama bahwa stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik harus tetap terjaga.
"Kita juga sepakat untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama di Pasifik Selatan dengan fokus antara lain pada isu ocean dan perubahan iklim," ujar Presiden.
PM Australia Scott Morrison dalam pernyataannya mengatakan melalui IA-CEPA, kerja sama Indonesia dan Australia akan semakin meningkat.
Integrasi ekonomi kedua negara juga diharapkan dapat mendatangkan pertumbuhan yang kuat selama kurang lebih sepuluh tahun ke depan.
"Indonesia akan menjadi salah satu ekonomi yang paling besar di seluruh dunia. Dari kesepakatan yang saling menguntungkan ini akan memastikan bahwa ekonomi kita akan saling terkait selama beberapa lama ke depannya," ujar Morrison.
Morrison juga memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo di kawasan Indo Pasifik. Australia disebutnya mendukung penuh konsep pengembangan Indo-Pasifik yang memiliki potensi ekonomi yang besar di antara negara-negara di kawasan.
Seorang perempuan diduga hampir menjadi korban tindak kejahatan oleh oknum driver Grab Car di Jakarta, Jumat (7/2/2020) lalu.
Kejadian tersebut diungkapkan oleh akun Twitter @mellerasya melalui screenshoot dari cerita sesungguhnya yang diposting oleh @tiannnwu dan di-retweet lebih dari 700 kali di Twitter.
Dari potongan gambar menceritakan, korban mulanya memesan layanan GrabCar untuk dua lokasi tujuan, yaitu Dharmawangsa dan ICE BSD.
Sepanjang perjalanan, sang penumpang merasa ada yang tidak beres. Bukannya mengantarkan penumpang, sang oknum Grab justru menjauh dari titik tujuan. Bahkan, ketika koban meminta untuk memutar balik, pengemudi justru tidak mempedulikan anjuran tersebut.
Saat memasuki jalan tol arah Merak, kecurigaan korban kepada oknum tersebut makin bertambah.
"Panik lah gw pas itu mobil masuk tol arah merak, gw langsung agak teriak tegor bapaknya, ‘pak sy gak mau ke arah merak atau tangerang sy mau ke selatan! Puter balik pak kita udah salah jalan ini gak seharusya masuk tol!’ (anw ini dia masih bisik2 gak tau sama siapa sambil kode2 gw dah gak denger dia ngomong apa gw udah panik)," tulisnya.
Yakin karena ada yang tidak beres. Korban segera memanfaatkan tombol emergency care yang terdapat di fitur Grab untuk meminta pertolongan. Saat meminta pertolongan, korban menceritakan, operator Grab dengan cepat merespon aduan tersebut.
Bahkan, sang operator mengatakan akan mengirimkan satgas Grab langsung di sekitar lokasi korban.
Mengetahui korban menggunakan fitur emergency, oknum tersebut segera menurunkan korban sendirian di pinggir jalan tol.
Mendengar kejadian tersebut, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Public Relation Manager Grab Indonesia Andre Sebastian mengungkapkan, pihaknya telah menonaktifkan mitra pengemudi tersebut dan melakukan investigasi lebih lanjut.
“Hal ini sudah ditangani sesuai dengan komitmen kami untuk memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan oleh penumpang,” tulis Andre, Minggu (9/2/2020) kemarin.
Andre menambahkan, keselamatan dan keamanan penumpang maupun pengemudi merupakan prioritas utama Grab.
“Untuk itu kami juga menginformasikan bahwa saat ini pada aplikasi Grab sudah tersedia Emergency Button untuk penumpang jika mengalami keadaan darurat,” kata Andre.
Lebih lanjut, Andre mengapresiasi penumpang karena memanfaatkan fitur Emergency Button untuk meminta pertolongan. Ia pun mengungkapkan, layanan tersebut merupakan salah satu bagian dari fitur keselamatan yang telah tersedia di aplikasi Grab, seperti share my ride, penyamaran nomor telepon penumpang, dan VOIP call untuk meningkatkan rasa aman pengguna.
“Semoga bisa juga sekalian meningkatkan awareness pengguna Grab terhadap berbagai fitur keselamatan yang ada di aplikasi,” tutup Andre. (dda/dan)
Warga di Kampung Tua Penagi merasakan langsung dampak observasi ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China yang menjalani masa inkubasi selama 14 hari.
Warga disini paling was-was karena jarak perkampungan ke hanggar Lanud Raden Sadjd hanya 1 Km. Mereka sempat mengungsi ke rumah kerabat yang lebih jauh hingga keluar pulau agar bebas dari teror virus corona yang menghantui.
Berikut beberapa fakta amatan Tribunnews.com yang menggambarkan kecemasan warga di bawah bayang-bayang ancaman virus corona selama satu minggu masa observasi.
Satu hari setelah kedatangan WNI dari Wuhan, China, Pantauan Tribunnews.com Senin (3/2/2020) warga di Kampung Tua Penagi masih dilanda ketakutan. Jendela dan pintu rumah warga tertutup rapat. Mereka memilih berdiam diri di rumah.
Situasi di Penagi makin sepi, warga pilih mengungsi meninggalkan rumah mereka. Kampung ini layaknya kota mati, tanpa aktivitas warga. Satu keluarga di Penagi bahkan histeris ketika hendak mengungsi.
Seorang ibu nekat mengungsi membawa serta lima anaknya. Dia terus menangis dan buru-buru mengemasi barang bawaan.
"Saat mau mengungsi, ada warga saya yang histeri. Dia melapor mau ngungsi sambil teriak dan menangis," ucap Yohanes.
"Saya sayang anak-anak saya, saya mau segera mengungsi. Disini jaraknya terlalu dekat dengan hanggar," papar Yohanes menirukan warganya yang histeris mengungsi.
Ketua RT 01 Penagi, Yohanes menjelaskan sosialisasi pada warga Penagi baru diberikan Dinas Kesehatan pada Minggu (2/2/2020) sore.
"Pagi WNI datang, sorenya Dinas Kesehatan ke sini. Mereka katakan bakal ada penyemprotan desinfektan. Lalu mereka bagikan 350 masker dan menjelaskan virus corona akan mati kalau kena sinar matahari," kata Yohanes.
Adanya sosialisasi meski terlambat, diakui Yohanes membuat kecemasan warganya berkurang. Tapi, puluhan warga sudah terlanjur mengungsi meninggalkan Penagi.
Saat sosialisasi warga diminta tidak perlu cemas, tetap jaga kesehatan dan pola makan, menggunakan masker serta selalu mencuci tangan.
Perekonomian di Kawasan kota tua ini sempat lumpuh karena kecemasan yang luar biasa. Warung-warung milik warga kompak tutup.
Kondisi mencekam ini terjadi selama dua hari. Parahnya lagi, tidak ada nelayan yang berani melaut, aktivitas buruh pelabuhan ikut terhenti.
'Jelas ekonomi disini terganggu. Nelayan tidak bekerja, semua cemas. Warga tidak ada yang jualan, sangat sepi," kata Ketua RT 01 Penagi, Yohanes
Pasangan pengantin Solihin (21) dan Parmita (20) terpaksa menunda resepsi pernikahan mereka. Padahal akad nikah sudah digelar Senin (3/2/2020).
Sesuai rencana, mereka akan menggelar resepsi pada Kamis (6/2/2020). Karena lokasi resepsi dekat dengan hanggar isolasi, terpaksa resepsi ditunda.
Padahal, beragam makanan telah disiapkan. Undangan sudah disebar hingga panggung sudah dibuat. Kekhawatiran tertular virus corona jadi alasan utama resepsi ditunda.
Ketua RT 01 Penagi, Yohanes mengatakan menurut keluarga, respsi baru akan digelar setelah masa observasi ratusan WNI selesai dilakukan.
"Resepsi pernikahan warga saya ditunda sampai dua minggu, selesai observasi," ungkap Yohanes.
"Selain resepsi pernikahan batal digelar. Imlek bersama warga Penagi juga batal. Padahal panggung udah dibuat. Rencananya Imlek bersama itu malam minggu, Sabtu (1/2/2020) tapi ditunda karena WNI dievakuasi dan dibawa ke Natuna," ungkap Ketua RT 01 Penagi, Yohanes.
Biasanya, Imlek bersama di Penagi selalu ramai. Warga menggelar acara makan bersama, tukar kado hingga menyiapkan panggung hiburan di depan Klenteng.
Sementara itu perayaan Cap Go Meh di Penagi juga dibalut kesederhanaan. Warga Tionghoa hanya sembayang di Klenteng tanpa ada hiburan serta makan bersama.
Menyikapi ini, Ketua RT 01 Penagi, Yohanes mengungkapkan ada suasana keprihatinan yang benar-benar dirasakan warganya.
"Sungguh kami merasakan suasana keprihatinan, kedukaan yang mendalam. Disaat begini kan tidak mungkin kami melakukan aktivitas lain seperti resepsi atau warga tetap berjualan. Pasti omongan orang kok terlalu sekali. Makanya kami batasi aktivitas keseharian," imbuhnya.
Gara-gara bercanda, nyawa Yati (50) melayang di tangan suaminya, Edi (72). Yati melempar asbak ke suaminya itu.
Tidak ada yang tahu kemudian. Edi menghujami 15 tusukan di tubuh Yati hingga nyawanya tidak bisa ditolong.
Terbaru, Edi dinyatakan dalam pengaruh alkohol ketika berbuat keji tersebut. Simak ringkasan TribunJakarta:
Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung, AKP Zazali, mendapat petunjuk baru dalam kasus suami menikam istrinya hingga tewas di Nagrak, Periuk, Kota Tangerang, Sabtu (8/2/2020).
Pelaku bernama Edi (72) dan korban Yati (50).
Korban menderita 15 luka tusukan hingga akhirnya nyawanya tak terselamatkan setelah sempat dibawa ke rumah sakit.
Zazali mengatakan, pelaku dalam kondisi mabuk minuman keras bersama korban saat itu.
Saat itu suasana ceria, karena pasangan yang sudah memadu kasih belasan tahun itu tengah bercanda.
Bercanda menjadi petaka, entah apa yang dicandai, korban melempar pelaku dengan asbak.
Pelaku naik pitam dan melancarkan aksi kejinya.
"Ribut suaminya keluar ngambil pisau langsung tusuk, pisau dapur," ujarnya.
Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung, AKP Zazali, mengatakan, kasus ini bermula saat suami istri ini menikmati minuman keras.
Mereka asyik bercanda menikmati situasi intim suami istri itu.
Bercanda menjadi petaka, entah apa yang dicandai, korban melempar pelaku dengan asbak.
"Karena selisih pendapat, suaminya itu dilempar asbak. Dia kan dua-duanya itu lagi minum, minuman keras," ujar Zazali kepada TribunJakarta.com, Minggu (9/2/2020).
Setelah dilempar sang istri menggunakan asbak, Edi naik pitam dan keributan terjadi.
Kondisi memanas, Edi mengambil pisau dan langsung menikam istrinya.
Dari kronologi itu, Zazali menyatakan, motif pelaku karena kesal dan dalam keadaan mabuk.
"Iya motifnya enggak ada motif lain. Karena dalam kondisi mabuk," jelasnya.
Saat ini, Edi tengah diperiksa secara psikis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, untuk waktu yang belum ditentukan.
Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung, AKP Zazali, mengatakan, saat ini pelaku belum ditentukan status hukumnya.
Zazali mengatakan, pelaku diduga mengalami gangguan mental, terlebih dalam kondisi mabuk saat menikam sang istri.
Hal itu berkaitan dengan pasal 44 KUHPidana, tentang bebas hukum bagi orang dengan gangguan jiwa.
"Statusnya belum, karena menunggu hasil tes psikis, bisa jadi dia 44, bebas hukum nanti," ujar Zazali saat dihubungi TribunJakarta.com, Minggu (9/2/2020).
Saat ini, Edi sedang menjalani pemeriksaan psikis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, untuk waktu yang belum ditentukan.
"Sementara belum kita amankan, sementara kita observasi. Karena diduga ada gangguan depresi. Belum dapat hasilnya kita. Nantikan dilihat tingkah lakunya sehari-hari. Pola makannya, kalau harinya rnggak ada patokannya lah ya," jelasnya.
Aparat juga sudah menyampaikan tindakan pemeriksaan psikis itu kepada keluarga.
"Cuma permasalahannya, keluarga juga sudah saya kasih tahu, gimana, keluarga juga mengerti."
"Karena kalau dipaksa di kita, dia depresi kan ganggu tahanan yang lain, makanya kita bawa ke Rumah Sakit Kramat Jati," jelasnya.
Menurut Muhayar warga sekitar, Edi yang merupakan warga asli Hongkong tersebut dikenal tertutup kepada tetangganya.
"Dia pendiam dan jarang sosialisasi sama tetangga. Warga asli Hongkong," kata Muhayar.
Muhayar menambahkan, kalau Edi memang sudah lama tinggal di Indonesia, terutama Tangerang.
Kendati demikian, Muhayar berkata kalau pelaku belum fasih dalam berbahasa Indonesia.
"Pelaku memang sudah lama tinggal di sini. Nikah sama si ibu juga sudah sekitar 20 tahun, tapi dia belum bisa bahasa Indonesia," terangnya.
Ia melanjutkan, kalau dirinya dikagetkan dengan kejadian yang baru pertama kali terjadi di Kampung Nagrak.
Apa lagi, di rumah yang megah dan ditembok setinggi tiga meter tersebut tidak pernah terdengar suara berantem apa lagi ribut-ribut.
"Ya kaget banget, soalnya sebelumnya enggak pernah terdengar keributan di rumah ini," kata Muhayar.
Walau pelaku dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan tidak pernah bersosialisasi, beda judulnya dengan korban, Yati.
Yati dikenal oleh warga sekitar sebagai pribadi yang ramah dan suka mengobrol dengan tetangganya.
"Kalau korban, istrinya itu memang terkenal baik. Suka ngobrol sama warga sini dia. Beda kalau suaminya jarang keliatan keluar," sambung Muhayar.
Lanjut dia, korban yang merupakan warga asli Jawa Tengah ini sangat peduli pada warga Kampung Nagrak.
Bahkan dirinya pun tidak pernah memilih-milih teman dalam bergaul.
"Dia baik, baik banget. Suka bantu-bantu warga kalau lagi susah. Meskipun rumahnya besar dia tidak pilih teman," ucapnya.
Kini, rumah yang disinyalir memiliki luas 5.000 meter persegi itu tertutup rapat-rapat dikelilingi tembok setinggi tiga meter.
Ditambah pagar rumah raksasa beraksen bendera merah putih Indonesia yang sudah ditempeli garis polisi.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung AKP Zazali membenarkan adanya peristiwa berdarah tersebut.
Menurutnya, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara.
Sejumlah saksi juga telah diperiksa terkait insiden yang mengerikan tersebut.
"Sedang kami selidiki. Untuk lebih jelasnya sabar dulu ya," ucap dia.
Kata Zazali, korban diduga dibunuh pelaku karena di sekujur tubuhnya ditemukan luka tusukan.
"Karena ada sejumlah luka tusukan di tubuhnya," tutur Zazali.
Naas, nyawa korban tidak terselamatkan setelah sempat dilarikan ke rumah sakit Sari Asih, Sangiang, Kota Tangerang.
Zazali melanjutkan, jenazah Yati sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Tangerang untuk menjalani autopsi. (erik sinaga/Tribun Jakarta)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Canda Lempar Asbak Istri ke Suami Berujung Malapetaka, Pelaku Belum Jadi Tersangka Karena Ini
Penyanyi Karen Pooroe atau Karen Idol menilai ketidak wajaran dalam kematian putrinya, ZC (6) yang jatuh dari balkon lantai 6 Apartemen suaminya.
Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum Karen Pooroe, Acong Latief di TPU Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).
Menurutnya, kematian anak kliennya itu terbilang janggal, karena kronologinya tidak terlalu jelas.
"Kami dari kuasa hukum dan keluarga menganggap ini adalah kematian tidak wajar. Jadi memang banyak yang janggal," ujar Acong, dikutip dari Kompas.com.
Ia menyebut, kematian ZC pada Jumat (7/2/2020) lalu itu menimbulkan tanda tanya, terutama soal waktu.
"Dia (Zefania) meninggal antara jam 9 atau 10 malam, tetapi saudara Karen dikasih tahu besoknya jam 11 pagi. Itu pun dari kepolisian, bukan dari Arya dan keluarganya. Ini patut dipertanyakan ada apa," katanya.
Selain itu, mengenai tempat yang menjadi lokasi kejadian juga dipertanyakan oleh pihaknya.
"Balkon ini yang kami tahu tidak mungkin pendek, biasanya tinggi. Artinya untuk anak seumuran 6 tahun itu rasanya tidak mungkin untuk loncat di situ," ujar Acong.
Sementara itu, Karen mengatakan, meski anaknya baru berusia enam tahun, tetapi menurutnya sang anak mengetahui mana yang berbahaya dan tidak.
"Dan dia enggak bodoh, anak saya takut balkon," ujarnya.
Lalu, Karen membenarkan bahwa unit apartemen tempat putrinya terjatuh merupakan apartemen yang pernah dipermasalahkan dirinya saat mencari keberadaan buah hati beberapa bulan silam.
Kabarnya, apartemen tersebut milik dari artis Marshanda.
"Itu akan kami cari tahu. Ketidakwajaran ini bahwa kami akan melakukan langkah hukum," kata Acong.
Acong Latief telah mendatangi Mapolres Metro Jakarta Selatan, untuk mengetahui status hukum dari suami Karen, Arya Satria Claproth.
Pihaknya ingin memastikan apakah Arya ditahan setelah kematian anaknya.
"Karena kemarin kabarnya Arya sudah diperiksa segala macam. Sampai hari ini ternyata tidak ada perkara, nomor perkara di Polres Jakarta Selatan ini terkait kejadian kemarin," ucap Acong Latief di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jakarta Selatan, Minggu, dikutip dari Kompas.com.
Pihak Karen Pooroe berencana melaporkan dugaan kejanggalan kematian ZC ke polisi.
Kliennya akan melaporkan terkait penyebab dan pengawasan ZC yang dinilai telah lalai.
Lalu, juga kejanggalan soal kliennya yang baru dihubungi 12 jam kemudian.
"Kejanggalan ini, kami dari tim kuasa hukum, mengambil sikap untuk membuat laporan. Secepat mungkin, bisa malam ini, bisa besok, maksimal besok kami buat laporan itu," ungkap Acong.
Anak Karen Pooroe dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).
Dalam proses pemakaman Minggu ini, Karen Pooroe hampir pingsan saat peti jenazah putri semata wayangnya itu akan dimasukkan ke dalam liang lahat.
Karen yang mengenakan baju putih, berjalan menuju lokasi liang lahat sambil memegang bunga berbentuk salib.
Ia tak bisa menahan tangisnya, dan terlihat lemas hingga hampir pingsan.
Ibu Karen juga terlihat terpukul atas kepergian cucunya sembari memanggil-manggil nama anak Karen.
Mengutip Kompas.com, Karen terlihat tertunduk lemas dengan sesekali mengelus foto ZC di bingkai yang dipegang salah satu kerabatnya.
"Anak saya, hati-hati ya, pak," ujar Karen kepada petugas makam sebelum jenazah diturunkan ke liang lahat.
Penyanyi jebolan Indonesian Idol ini terlihat sangat terpukul dengan duduk sambil terus melihat ke arah liang lahat.
Sementara itu, suami Karen, Arya Satria Claproth tak terlihat hadir di pemakaman.
Mengutip Wartakotalive.com, Karen pooroe nampak tidak berdaya dan duduk diatas liang lahat dengan tatapan mata kosong.
Karen Pooroe terlihat terus ditenangkan kerabatnya, karena tangisannya pecah saat menaburkan bunga sebelum jenazah putrinya ditutup tanah.
"Anakku...," kata Karen Pooroe berteriak.
Tangisannya semakin kencang ketika jenazah Zefania Carina ditimbun tanah.
"Mana anakku, sudah tidak terlihat lagi," ujarnya sembari menangis.
Karen Pooroe terus menangis hingga menaburkan bunga diatas pusara makam anaknya.
"I love you baby, i miss you so much. Anakku, you're sweet girl," ungkapnya.
Tidak hanya Karen Pooroe yang menangis histeris, ibunya juga terpukul dan sedih kehilangan cucunya.
Penangguhan penahanan tersangka prostitusi daring di Padang, Sumatera Barat berinisial N (27) dikabulkan oleh pihak kepolisian.
N yang digerebek Minggu (26/1/2020) itu kini tak lagi ditahan di Mapolda Sumbar.
N menyelesaikan permohonan penangguhan penahanan dan meninggalkan Mapolda Sumbar, Sabtu (8/2/2020).
Berikut fakta-fakta di balik penangguhan penahanan N oleh polisi yang dirangkum Kompas.com:
N diketahui memiliki anak berusia satu tahun. Semenjak N ditahan, ia kesulitan bertemu dengan anaknya.
Kuasa hukum N dari Lembaga Advokasi Pemberdayaan Perempuan dan Anak Sumbar, Riefia Nadra mengemukakan N kerap menangis di tahanan.
"Dia teringat anaknya yang baru berumur satu tahun. Sementara dia ditahan," kata Riefa. N, lanjut Riefa, terjerumus ke dunia hitam untuk menghidupi anaknya yang masih kecil.
Meski penangguhan penahanan dikabulkan, kasus prostitusi daring yang menjerat N tetap berlanjut.
Perempuan asal Jawa Barat itu diharuskan melapor dua kali dalam seminggu ke Polda Sumbar.
Selain itu, N juga telah membuat penyataan tertulis perihal barang bukti kasusnya.
"N sudah berjanji melalui pernyataan tertulis tidak akan menghilangkan barang bukti," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.
Pihak keluarga pun menhjamin penangguhan penahanannya.
Stefanus mengemukakan, dalam kasusnya N dijerat Undang-Undang Nomor 19 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE).
Sebab, N dan salah seorang mucikari berinisial AS ditetapkan sebagai pelaku dan bukan korban.
Dari bukti digital yang ditemukan polisi, N meminta mucikari mencarikan pelanggan.
Ia juga disebut mengeksploitasi dirinya sendiri melalui aplikasi.
"N bukan korban tapi pelaku yang dijerat dengan Undang-Undang Nomor 19 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik," katanya.
N digerebek bersama mucikarinya AS di sebuah hotel di Padang, Sumbar, Minggu (26/1/2020).
Penggerebekan ini sempat menuai tanda tanya dari sejumlah kalangan.
Mereka mempertanyakan adanya unsur jebakan yang melibatkan anggota DPR RI Andre Rosiade dalam penggerebekan tersebut.
Namun, Andre membantah telah melakukan penjebakan. Menurutnya, penggerebekan berawal dari laporan dan keresahan warga mengenai prostitusi online di Padang.
Belakangan, beredar kuitansi pemesanan kamar hotel 606 dan 608 yang merupakan lokasi penggerebekan.
Pada kuitansi tertulis atas nama Andre Rosiade yang diketik dan garis miring Bimo yang ditulis dengan pena.
"Ini tidak benar saya yang memesan kamar tersebut. Saya tidak pernah datang ke resepsionis dan membayar," kata Andre, Kamis (6/2/2020). (Perdana Putra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta di Balik Pembebasan PSK yang Digerebek Andre Rosiade, Punya Anak Setahun hingga Rutin Melapor"
Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) mengklarifikasi isu yang beredar soal adanya 6 warga negara Indonesia ( WNI) yang memasuki Batam dari Singapura dalam kondisi diduga sudah terjangkit virus corona.
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Achmad Yurianto menjelaskan, enam orang tersebut bukan suspect virus corona.
"Protokol WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa suspect tidak boleh melakukan perjalanan lintas negara. Suspect adalah orang yang sakit dan sedang menunggu hasil tes. Sehingga 6 orang tersebut tidak mungkin dalam status suspect," kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (9/2/2020).
Menurut Yurianto, pihak tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Batam telah menemui dan memeriksa enam orang tersebut.
"Semua orang atau pelaku perjalanan yang disebut dalam laporan tersebut dapat ditemui, dianamnesis dan diperiksa. Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan demam dan tidak sesak nafas," ujar dia.
Sebelumnya beredar informasi yang menyatakan pada 8 Februari 2020 terdeteksi adanya 6 WNI dari Singapura yang diduga telah terjangkit virus corona memasuki wilayah Indonesia melalui Kota Batam.
Informasi itu juga menyebutkan pihak Kemenkes dan otoritas terkait di Singapura meminta bantuan Imigrasi Batam untuk mencari orang tersebut.
Menurut informasi tersebut, keenam WNI yang memasuki Batam berinisial CW, W, D, SS, M, JKX.
Dalam informasi itu juga terdapat perintah agar pihak Imigrasi Batam melakukan pemeriksaan sistem data perlintasan pintu masuk pelabuhan di Provinsi Kepulauan Riau untuk mencari data rinci 6 WNI itu.
Informasi tersebut juga memuat instruksi kepada petugas lapangan untuk lebih waspada dan menggunakan alat perlindungan diri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenkes Klarifikasi Isu 6 WNI dari Singapura Masuk Batam Diduga Terjangkit Virus Corona"
Dalam lawatannya ke Australia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri jamuan santap siang kenegaraan oleh Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Government House, Canberra, Australia, pada Minggu (9/2/2020).
Jamuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian upacara penyambutan kenegaraan kedatangan Presiden Jokowi.
Dalam pengantarnya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kunjungannya ke Canberra merupakan yang pertama kalinya.
Kehadiran Presiden Jokowi di Australia kali ini juga bertepatan dengan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia.
Jokowi juga menyebut bahwa kunjungan ini dilakukan di tengah situasi dunia yang tidak menentu.
"Kunjungan ini, saya lakukan pada saat situasi dunia sedang tidak menentu dan dipenuhi berbagai macam tantangan termasuk merebaknya virus korona akhir-akhir ini," kata Presiden dikutip dari siaran pers Setpres.
Lebih jauh, Jokowi menyebut kunjungan tersebut juga ia lakukan saat Australia sedang menghadapi tantangan kebakaran hutan yang cukup masif.
"Justru di saat seperti inilah pentingnya seorang teman untuk bertandang. Saling menguatkan di waktu sulit dan saling menguatkan untuk berkontribusi pada dunia," kata Presiden.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jenderal David Hurley menyampaikan apresiasi atas kontribusi Indonesia dalam penanganan kebakaran hutan yang melanda Australia.
"Kami sangat berterima kasih untuk bantuan Indonesia dalam menghadapi kebakaran hutan di Australia dengan pengiriman lebih dari 30 insinyur angkatan bersenjata untuk berkontribusi pada Operation Bushfire Assist (Operasi Penanganan Kebakaran Hutan)," kata Hurley.
"Pada saat kita memerlukan, negara Anda membantu negara kami, itulah tanda bagi sebuah persahabatan yang sejati," imbuhnya.
Dalam Jamuan santap siang yang juga dihadiri oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus menjaga hubungan baik dengan negara-negara tetangganya, termasuk Australia.
Presiden Jokowi berharap kedua negara dapat terus bekerja sama dengan saling menguntungkan di berbagai bidang.
"Hubungan ekonomi akan terus kita perkuat melalui implementasi IA-CEPA. Hubungan antarmasyarakat akan terus kita perkuat melalui kerjasama pendidikan," pungkasnya.
Perkumpulan Laskar Ngawi kembali menggelar Bakti Sosial (baksos).
Kali ini Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Laskar Ngawi untuk Kecamatan Karangjati menyantuni puluhan anak yatim dan kaum lansia di Desa Rejuno Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi.
Penyerahan santunan dilakukan di Balai Desa Rejuno, Minggu (9/2/2020), oleh Dewan Pengawas Laskar Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko (Mas Antok), di dampingi Ketua DPW Karangjati Zainal Fanani, Ketua Harian Dewan Pengurus Pusat (DPP) Laskar Ngawi Tri S Wardoyo beserta pengurus.
Hadir dalam acara tersebut Camat Karangjati, Wahyu Sri Kuncoro beserta para Kepala Desa (Kades) Se-Kecamatan Karangjati, anggota Polsek Karangjati, tokoh masyarakat dan aparat desa setempat.
Dalam sambutannya, Dwi Rianto Jatmiko menyampaikan bahwa Laskar Ngawi merupakan perkumpulan yang bergerak dibidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Tentu saja, apa yang dilakukan patut diapresiasi.
“Ini kegiatan positif di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Oleh karena itu harus kita apresiasi agar berkembang dan menjadi wadah sosial yang bermanfaat, khususnya bagi warga di wilayah Ngawi,” tutur pria yang juga menjabat Ketua DPRD Ngawi ini.
Sebagai ladang ibadah, kegiatan sosial keagamaan dan kemanusiaan Laskar Ngawi harus terus dipupuk. Bila perlu, lanjut Mas Antok, nantinya Laskar Ngawi bisa bersinergi atau bekerjasama dengan lembaga-lembaga sosial lainnya.
Bila perlu, bersinergi dengan dinas-dinas sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi.
“Tidak menutup kemungkinan akan bersinergi ke arah sana untuk Ngawi yang lebih peduli kepada masyarakat kurang beruntung,” ujarnya.
Sementara itu Ketua DPW Karangjati Zainal Fanani mengatakan bahwa kegiatan santunan anak yatim dan kaum lansia tersebut merupakan bagian dari agenda Laskar Ngawi yang rutin digelar.
Tidak hanya di Karangjati, namun juga di wilayah-wilayah lain yang ada di Kabupaten Ngawi.
“Alhandulillah acara hari ini berjalan lancar, dihadiri oleh sekitar 150 orang. Santunan ini adalah agenda berkelanjutan yang diadakan Laskar Ngawi, berganti-ganti lokasi,” jelasnya.
Menurutnya, tanggapan masyarakat, khususnya di wilayah Karangjati sangat antusias.
“Mereka mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian dan rasa empati Laskar Ngawi kepada masyarakat Desa Rejuno,” tutur Zainal.
Ke depan, Zainal berharap Laskar Ngawi makin amanah dalam melakukan gerakan sosial, sehingga bisa menjadi makin dicintai dan lebih dekat lagi dengan masyarakat. “Itu sesuai dengan moto Laskar Ngawi sebagai Mata, Telinga dan Hati Masyarakat,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Laskar Ngawi adalah perkumpulan berbadan hukum yang resmi berdiri di Ngawi pada tanggal 10 Nopember 2019.
Terbentuknya perkumpulan ini digagas oleh Ketua DPRD Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko (Mas Antok) bersama Moch Sjah Nur Hidajat dan sejumlah masyarakat Ngawi yang secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi.
Di usianya yang masih terbilang bayi, beberapa kegiatan telah dilakukan, diantaranya berbagi dengan warga kurang mampu di Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Pitu dan aksi tanam ribuan pohon penghijauan bersama enam perguruan pencak silat di Desa Semen, Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi.
Lebih dari itu, pada 7 Februari kemarin Laskar Ngawi juga berbagi dengan ratusan tukang becak dan bentor yang beroperasi di dalam kota Ngawi.
Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Keolahragaan Sains Olahraga Indonesia (LSTK-SOI) akan bergandengan tangan dengan Kemenpora dalam menerapkan sport sains khususnya dalam peningkatan performa fisik dan strategi pemulihan dalam mendongkrak prestasi atlet-atlet Indonesia menuju persaingan ke kancah internasional.
Apalagi, LSKTK SOI sudah resmi menjadi satu-satunya lembaga yang mendapatkan akreditasi Badan Standarisasi Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK) yang merupakan badan di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengeluarkan akreditasi lisensi keolahragaan diantaranya terhadap tenaga-tenaga ahli di bidang Sport Sains.
"LSKTK SOI siap bergandengan tangan dengan Kemenpora untuk membangun prestasi atlet Indonesia menuju kancah internasional," ungkap Direktur LSKTK SOI, Kelana Sukma Anggun Jatnika saat menerima Sertifikasi Akreditasi dari BSANK yang diserahkan Staf Ahli Bidang Ekonomi Kreatif, Jonni Mardizal, Kamis lalu. (6/2/2020).
Dalam membangun prestasi olahraga Indonesia, kata Kelana yang pernah menjabat sebagai direktur Strength & Conditioning Program Indonesia Emas (Prima), LSKTK SOI sudah membuat program tahun 2020 yakni uki kompetensi berlisensi nasional dalam rangka menstandarisasi pelatih fisik dan tenaga terapis olahraga seluruh Indonesia.
"Melalui workshop dan uji kompetensi (lisensi) di berbagai daerah, kita akan membangun kualitas pelatih fisik (strength & conditioning) dan tenaga terapis olahraga (sports therapys) yang berstandar nasional. Dengan demikian, peforma atlet-atlet daerah akan meningkat sehingga mampu bersaing ketat bukan hanya di event olahraga nasional tetapi kancah Asia Tenggara, Asia dan dunia," ujarnya.
Pendirian LSKTK SOI yang digagas Perkumpulan Pelatih Fisik Indonesia (PPFI) dan Persatuan Terapis Olahraga Indonesia (PTOI), kata Kelana, dan ke depan sangat mungkin akan merekrut perkumpulan lain sehingga bisa lebih sempurna.
"Saat ini, LSKTK SOI memang baru bisa mengeluarkan lisensi kepada pelatih fisik dan terapis olahraga. Ke depan, LSKTK akan merangkul perkumpulan tenaga ahli biomekanik, sport nutrisi, psikologi, dan analisa olahraga untuk bergabung sehingga tenaga-tenaga ahli di bidangnya bisa mendapatkan akreditasi lisensi keolahragaan nasional," paparnya.
Otoritas Jepang mengungkapkan jumlah penumpang yang terinfeksi virus corona di atas kapal pesiar Diamond Princess bertambah 6 hingga menjadi 70 orang.
"Salah satu penumpangnya adalah warga negara AS yang berusia 70-an dari Hong Kong," ungkap seorang pejabat Kementerian Kesehatan Jepang, Minggu (9/2/2020) malam.
Sedangkan kelima anggota kru yang terinfeksi corona adalah seorang pria Ukraina berusia dua puluhan, tiga pria Filipina, dan satu wanita asal Filipina.
Enam orang tersebut segera dibawa ke lembaga medis, tetapi tidak ada informasi bahwa beberapa orang lain memiliki gejala yang parah.
Otoritas Jepang sebelumnya mengarantina seluruh penumpang, awak dan kru kapal pesiar Diamond Princess yang berada di perairan Yokohama, Jepang, setelah ditemukan sepuluh orang positif terinfeksi virus corona jenis baru (2019-nCoV).
Pengelola kapal Diamond Princess, yaitu Princess Cruises mengeluarkan surat yang berisi pembayaran kembali semua biaya yang dikeluarkan oleh peserta kapal pesiar Diamond Princess, baik biaya peserta maupun semua biaya yang dikeluarkan selama masa karantina hingga 19 Februari mendatang.
"Kami berterima kasih atas segala kesabaran dan pengertian anda dan kami mengelola yang terbaik untuk situasi yang terjadi saat ini," kata .
"Dalam keadaan yang extraordinary saat ini kami berharap semua tamu akan menerima pengembalian penuh uang atas penggunaan kapal pesiar ini. Bagi tamu yang membeli tiket pesawat, biaya transfer, akan dikembalikan (diganti) oleh kami. Tolong lihat situs kami untuk formulir penggantian semua biaya, klaim dan tanda terima," tambah Jan Swartz lagi.
Semua biaya akan diganti oleh pihak Princess Cruises pengelola kapal Diamond Princess.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo memastikan 78 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal pesiar Diamond Princess dalam kondisi baik.
"KBRI Tokyo telah berkoordinasi dengan otoritas setempat. Keseluruhan WNI tersebut saat ini dalam keadaan sehat," tulis keterangan KBRI Tokyo seperti dilansir Kompas.com dari laman resmi Kemenlu, Minggu (9/2/2020).
Tak hanya berkoordinasi dengan otoritas terkait, KBRI juga telah berkomunikasi langsung dengan WNI yang menjadi kru kapal tersebut.
Langkah ini dilakukan guna mengetahui secara pasti kondisi terkini.
Sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku, para WNI akan menjalani proses karantina selam 14 hari terhitung sejak 5 Februari 2020. Dengan demkian, mereka bisa dipastikan dalam kondisi baik.
"Pihak kapal telah menyediakan kebutuhan logistik, layanan telepon dan internet gratis untuk memudahkan awak dan penumpang berkomunikasi dengan keluarga," kata dia.
Seperti diketahui, sebuah kapal pesiar Diamond Princess yang membawa 3.711 termasuk 1.045 kru kapal, terpaksa dikarantina di Yokohama, Jepang, pada Senin (3/2/2020).
Karantina dilakukan setelah 10 orang di dalam kapal terdiagnosis positif terinfeksi virus corona.
Perusahaan kapal Carnival menyebutkan, 10 orang tersebut terdiri dari 2 warga negara Australia, 3 dari Jepang, 3 lainnya dari Hong Kong, 1 orang Amerika Serikat, dan 1 orang merupakan kru kapal asal Filipina.
Sebelum tiba di Yokohama, kapal ini sudah berhenti di sejumlah negara, seperti Vietnam, Taiwan, serta Pelabuhan Kagoshima di Pulau Kyushu dan Pelabuhan Naha di Okinawa, Jepang.