Info BMKG Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hari Ini, 31 Maret 2020, di Sejumlah Wilayah

Ilustrasi peringatan dini cuaca ekstrem - Berikut ini info BMKG mengenai peringatan dini cuaca ekstrem hari ini, Selasa 31 Maret 2020, di sejumlah wilayah. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini di sejumlah provinsi di Indonesia untuk hari ini, Selasa (31/03/2020).

Peringatan dini tersebut disampaikan pada situs resmi BMKG, bmkg.go.id.

Pada Selasa (31/03/2020), 23 provinsi mendapatkan peringatan dini.

13 provinsi berpotensi hujan petir dan angin kencang.

Sementara itu, wilayah lainnya berpotensi hujan petir, angin kencang, dan gelombang tinggi.

1. Bengkulu

Mukomuko

Bengkulu Utara

Lebong

Bengkulu Tengah

Kota Bengkulu

Seluma

Bengkulu Selatan

Kaur

2. Gorontalo

Anggrek

Sumalata

Marisa, dan sekitarnya

3. Jambi

Kota Jambi

Muaro Jambi

Tebo

Merangin

4. Jawa Timur

Kab. Mojokerto

Kab. Madiun

Ponorogo

Pacitan

Tulungagung

Kab. Blitar

Kab. Kediri

Kab. Malang

Kota Malang

Batu

Kab. Pasuruan

Kab. Probolinggo

Lumajang

Jember

Bondowoso

Situbondo

Sampang

Sumenep

5. Kalimantan Selatan

Banjarmasin

Banjarbaru

Banjar

Hulu Sungai Selatan

Barito Kuala

Tanah Laut

Tanah Bumbu

Kotabaru, dan sekitarnya

6. Kalimantan Tengah

Kotawaringin Barat

Sukamara

Lamandau

Seruyan

Kotawaringin Timur

Katingan

Barito Timur

Barito Selatan

Pulang Pisau

Kapuas

Kota Palangka Raya

7. Maluku Utara

Morotai

Galela

Tobelo

Loloda

Kao

Malifut

Subaim

Maba

Sofifi

Labuha

Bacan

Obi

Kep. Sula

Taliabu

8. Nusa Tenggara Barat

Mataram

Lombok Barat

Lombok Tengah

Lombok Utara

Lombok Timur

Sumbawa

Sumbawa Barat

Dompu

Bima

Kota Bima

9. Sulawesi Tenggara

Konawe

Konawe Utara

Konawe Selatan

Kolaka Timur

Baubau

10. Sulawesi Utara

Manado

Bitung

Minahasa Utara

Kep. Sitaro

11. Sumatera Barat

Pasaman Barat

Pasaman

Agam

50 Kota

Sijunjung

Padang Pariaman

Pesisir Selatan

Solok Selatan dan sekitarnya

12. Sumatera Selatan

PALI

OKU

OKU Timur

OKU Selatan

OKI

Ogan Ilir

Lahat

Muara Enim

Musi Rawas

Musi Banyuasin

Banyuasin

Palembang

Empat Lawang

Pagaralam

13. Sumatera Utara

Pegunungan

Lereng Timur

Lereng Barat

Pantai Barat Sumut

1. Aceh

Subulussalam

Aceh Singkil

2. Bali

Bali Barat

Bali Utara

Bali Tengah

Bali Timur

3. Bangka Belitung

Bangka Barat

4. DKI Jakarta

Jakbar

Jakut

5. Jawa Barat

Bogor

Depok

Bekasi

Karawang

Kuningan

Cirebon

Majalengka

Cianjur

Ciamis

Garut

Tasikmalaya

Banjar

Pangandaran

Bandung

Purwakarta

Sumedang

Indramayu

Subang

Sukabumi

6. Kalimantan Timur

Balikpapan

Muara Jawa

Long Apari

Balikpapan Timur

Penajam

Sendawar

Tabalar

Bongan

Batu Sopang

Muara Koman

Muara Wahau

Kongbeng

Long Bangun

Bentian Besar

Damai

Long Iram

Melak

Sebulu

Muara Ancalong

Laham

Tanah Grogot

Samarinda

Tenggarong

Muara Muntai

Sandsaran

Loa Janan Ilir

Muara Badak

Babulu

Sangata

Batu Ampar

Karangan

Bengalon

Balikpapan Kota

Pulau Derawan

Maratua

7. Lampung

Lambar

Pesibar

Tanggamus

Lamtim

Lamteng

Lampura

Tuba

Tubabar

Metro

Way Kanan

8. Nusa Tenggara Timur

Ruteng

1. Banten

Kab. Tangerang bag. Selatan

Kab. Serang bag. Utara

Kab. Serang bag. Barat

Kab. Pandeglang bag. Utara

Kab. Pandeglang bag. Barat

Kab. Lebak bag. Utara

2. Nusa Tenggara Timur

Perairan NTT

1. Bali (2 meter atau lebih)

Selat Bali bag. Selatan

Selat Badung

Selat Lombok bag. Selatan

Samudera Hindia Selatan Bali

2. Nusa Tenggara Barat (2 meter atau lebih)

Selat Lombok bag. selatan

Selat Alas bag. selatan

Samudera Hindia selatan NTB

Selat Sape bag. Selatan

3. Nusa Tenggara Timur

Perairan NTT

4. Sulawesi Selatan (gel. 1.25-2.5 meter)

Selat Makassar bag. selatan

Perairan Pare-Pare

Perairan Spermonde Pangkep

Perairan Spermonde Pangkep bag. barat

Perairan Spermonde Makassar bag. barat

Perairan barat Kep. Selayar

Perairan Sabalana

Teluk Bone bag. Selatan

Laut Flores barat

Iseng-iseng Sebar Hoaks Tengant Covid-19, Tiga Orang Malah Ditangkap Polisi

Ilustrasi 

Akibat menyebarkan berita bohong atau hoaks, tiga orang digelandang aparat Polda Metro Jaya.

MI, H dan JAT ditangkap polisi karena menyebarkan berita bohong atau hoaks terkait penyebaran virus corona atau Covid-19.

Mereka kini jadi tersangka terkait hoaks pasien Covid-19 di kawasan Food Street, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

MI membuat narasi di video bahwa semua orang yang hadir di lokasi itu akan diperiksa apakah mereka terpapar Covid-19 atau tidak. Simak selengkapnya.

Polres Metro Jakarta Utara menangkap tiga tersangka penyebar hoaks adanya pasien Covid-19 di kawasan Food Street, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, hoaks itu bersumber dari gambar yang diambil salah satu tersangka berinisial MI saat kegiatan penyemprotan disinfektan oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara, Polisi, dan TNI di lokasi tersebut.

"Pada saat itu ada seseorang di atas ojek online memvideokan kegiatan tersebut, kemudian memposting di media sosial isinya bahwa dekat cafe tersebut terdapat orang-orang terkena virus corona," kata Yusri di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (30/3/2020).

Dalam video tersebut, MI menyebutkan bahwa semua orang yang hadir di lokasi itu akan diperiksa apakah mereka terpapar Covid-19 atau tidak.

Video itu kemudian diunggah MI ke media sosial. Lalu, tersangka lainnya berinisial JAT menyebarluaskannya secara masif ke berbagai media sosial.

Yusri mengatakan, konten video tersebut dianggap meresahkan warga di tengah pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi Indonesia.

Padahal, kegiatan itu adalah penyemprotan cairan disinfektan yang merupakan upaya preventif penyebaran virus corona tipe (SARS-COV-2) yang menyebabkan Covid-19 itu.

Awalnya polisi menangkap tersangka H yang merupakan pengemudi ojek online dalam video itu pada Minggu kemarin. H ditangkap di kawasan Cipayung, Jakarta Timur

Polisi lalu mengembangkan pencarian dan menangkap MI dan JAT di kawasan Kelapa Gading.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus lantas menjelaskan peran masing-masing tersangka yang ditangkap tersebut.

"MI ini dia yang membuat videonya yang diatas ojek online pada saat itu. Dia yang mengeluarkan suara, dia jelaskan kepada orang-orang semua," kata Yusri di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (30/3/2020).

Dalam video tersebut, MI menyebutkan bahwa semua orang yang hadir di lokasi itu akan diperiksa karena ada yang terpapar Covid-19.

Sementara tersangka H merupakan pengemudi ojek online yang turut membantu pembuatan video hoaks tersebut.

Bahkan ponsel yang digunakan untuk merekam video tersebut merupakan ponsel milik H sebelum akhirnya diunggah MI ke media sosial.

"Yang ketiga ini JAT, H dan MI tidak mengenal JAT, tapi dia ini yang masih menyebarkan secara masif kepada masyarakat melalui media online," ucap Yusri.

Yusri Yunus mengatakan, para tersangka dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks melakukan aksinya karena iseng.

"Rata-rata motif yang kita lakukan pemeriksaan sekarang ini, mereka menyampaikan ini karena keisengan mereka. Dari keisengan mereka, kemudian berbuah ke pidana buat mereka," kata Yusri kepada wartawan, Senin (30/3/2020).

Yusri menegaskan, polisi dapat melacak identitas tersangka penyebaran berita bohong terkait pandemi Covid-19 walaupun mereka menghapus unggahan di media sosial.

"Jejak digital itu enggak akan pernah hilang, itu yang harus diketahui semuanya," ungkap Yusri.

Saat ini, polisi tengah meningkatkan patroli siber untuk mencegah penyebaran hoaks terkait pandemi Covid-19.

Terhadap ketiga tersangka tersebut dikenakan Pasal 28 dan 45 Undang-Undang Nomor 11 Tentang ITE dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara. (erik sinaga)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul 3 Tersangka Hoaks Pasien Covid-19 di Kawasan Food Street: Iseng Jadi Pidana,