Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyitaan terhadap tanah dengan total luas 2,2 hektare di Desa Putren, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Tanah yang terdiri dari sembilan bidang itu disita tim penyidik terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat mantan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman.
"Penyitaan berdasarkan izin Dewan Pengawas terhadap berbagai dokumen kepemilikan aset-aset dan tanah dengan total luas sekitar 2,2 Ha yang terdiri dari sembilan bidang tanah yang berlokasi di Desa Putren Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk dengan taksiran nilai pembelian tahun 2014 sekitar Rp4,5 miliar," kata Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Senin (14/9/2020).
Ali mengatakan tim penyidik telah memasang plang penyitaan di lokasi aset tersebut.
Tidak hanya tanah seluas 2,2 hektare, tim penyidik saat ini terus menelusuri aset-aset Taufiqurrahman lainnya yang diduga berasal dari tindak pidana korupsi.
Sekarang, kata Ali, tim penyidik sedang memverifikasi aset berupa empat bidang tanah lainnya.
"Penyidik akan terus melakukan verifikasi terkait dugan kepemilikan aset lainnya berupa tanah yang terdapat pada satu hamparan dengan empat bidang tanah dengan luas sekitar 1 hektar dan harga pembelian aset tahun 2014 sekitar Rp2,3 miliar," ujarnya.
Ali memastikan tim penyidik bakal terus mengumpulkan alat bukti untuk merampungkan berkas penyidikan kasus dugaan pencucian uang Taufiqurrahman ini.
Dikatakannya, selain menyita sejumlah aset, tim penyidik juga telah memeriksa sekira 17 saksi terkait kepemilikan aset Taufiqurrahman.
"Sebelumnya 17 orang saksi telah diperiksa terkait dugaan kepemilikan aset tersangka TR (Taufiqurrahman)," katanya.
Taufiqurrahman telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencucian uang oleh KPK pada Januari 2018 lalu.
Sebelumnya,
juga telah ditetapkan sebagai tersangka penerimaan suap dan gratifikasi.
Diduga, pencucian uang yang dilakukan Taufiqurrahman berkaitan dengan hasil penerimaan gratifikasi senilai Rp5 miliar dalam masa jabatannya sebagai Bupati Nganjuk sejak 2013 hingga 2017.
Atas tindak pidana yang diduga dilakukannya Taufiqurrahman disangkakan melanggar Pasal 3 dan atau Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Juncto Pasal 65 ayat (1) KUHP.
Pasangan Rey Mbayang dan Dinda Hauw mengaku pasrah kepada Allah Swt soal keturunan.
Hal itu diungkapkan dalam tayangan Youtube Intens Investigasi, Jumat (11/09/20).
Oleh karena itu, dirinya hanya meminta doa untuk yang terbaik.
"Doain aja yang terbaik karena kita juga enggak belum kayak program. Cuma lebih ke ikhtiar aja sih, pokoknya minta doa dari teman-teman semua ," ujar Rey Mbayang.
Senada dengan Rey Mbayang, Dinda Hauw mengatakan tidak memaksakan untuk bisa segera mendapatkan apa yang diinginkan.
Dirinya tetap akan bersyukur kapanpun diberikannya, baik dalam waktu dekat maupun suatu saat nanti.
"Ikhtiar sih selalu, sedikasihnya Allah saja, kalau memang dikasihnya langsung ya alhamdulillah tapi kalau misalnya belum yang berarti suruh berusaha dulu," ungkap Dinda Hauw.
Rey Mbayang menambahkan bahwa dalam kesempatan sekarang ini, menurutnya justru bisa dimanfaatkan terlebih dahulu untuk berpacaran.
Seperti yang diketahui, keduanya bisa dikatakan baru pacaran ketika sudah sah menikah karena sebelumnya memilih melakukan taaruf.
"Suruh pacaran dulu," saut Rey Mbayang.
"Karena timing Allah itu yang paling pas ya," jelasnya.
Pasangan selebritas Dinda Hauw (23) dan Rey Mbayang baru saja bulan madu setelah menikah pada 10 Juli 2020.
Di unggahan Instagram, Dinda Hauw dan Rey Mbayang diketahui pergi ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
"Bulan madu kemarin seru banget karena dinanti. Walau cuma sebentar, tapi menikmati," kata Dinda Hauw ditemani Rey Mbayang di TransTV, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020).
Dinda Hauw tidak hanya sekedar bulan madu saja. Ia menikmati bulan madu sambil berlibur bersama teman-teman dan Rey Mbayang.
Soal kehamilan, perempuan bernama asli Nyimas Khodijah Nasthiti Adinda itu hanya bisa pasrah ke Tuhan.
"Ikhtiar saja. Kalau dikasih langsung alhamdulilah, kalau belum memang disuruh pacaran dulu," ucap Dinda Hauw.
Belakangan ini Dinda Hauw yang senang berada didekat anak-anak kecil ini juga belajar mengurusi bayi dan anak sebagai bagian persiapan kehamilan.
"Sekalian buat mancing supaya segera punya anak. Doain aja. Kami belum program. Lebih ke ikhtiar saja. Waktunya Allah yang paling pas," kata Rey Mbayang.
Bagi Rey Mbayang, kepergiannya ke Labuan Bajo bersama Dinda Hauw dan teman-teman adalah liburan dan mengistirahatkan diri dan pikiran dari banyaknya pekerjaan yang dijalani setelah menikah.
Seorang nenek bernama Warni (63) nekat gantung diri di pohon nangka.
Ia menggunakan tali yang biasa untuk mengikat kambing peliharaannya.
Warni adalah warga Dusun Selok, Desa/Kecamatan Binangun, Blitar, Jawa Timur.
Kambing Warni kabur hingga sosok nenek yang gantung diri pun ketahuan pihak keluarganya.
"Itu diikatkan di dahan pohon nangka, yang ada di samping kandang kambingnya. Itu ada di belakang di rumahnya," kata seorang saksi.
Korban nekat mengakhiri hidupnya diduga karena putus asa akibat penyakit lambung yang dideritanya tak kunjung sembuh.
Mungkin, karena sudah tak tahu bagaimana cara menyembuhkannya, ia akhirnya nekat seperti itu.
Jasadnya ditemukan pertama kali oleh cucunya sendiri, Yopi (20), Minggu (13/9) siang.
Saat itu, Yopi yang tinggal serumah dengan korban sengaja mencarinya. Ia mencari neneknya itu karena diberi tahu kakeknya, Bejo (65), kalau kambingnya lepas dan lari ke depan rumah.
"Oleh Yopi dicari dan akhirnya kambing itu ditangkap kembali, lalu dibawa ke kandang. Namun, yang membuat Yopi heran, kambing itu tak ada tali tamparnya," ujarnya.
Begitu melintas di samping kandang kambingnya, Yopi kaget karena tubuh neneknya mengantung di pohon Nangka.
Ia gantung diri, dengan menggunakan tali tampar, yang diperkirakan dilepas dari leher kambingnya.
"Korban tak sampai memanjat pohon, karena tali itu hanya digantungkan di dahan yang tak tinggi. Ya sekitar 2 meter lebih sedikit, karena posisi tanahnya juga miring," ungkapnya.
Dugaannya, peristiwa belum lama terjadi karena beberapa menit sebelum ditemukan gantung diri, korban masih sempat terlihat berada di dapur. (SURYA.co.id/Imam Taufiq)
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light" Facebook: IntoTheLightID Twitter: @IntoTheLightID Email: intothelight.email@gmail.com Web: intothelightid.wordpress.com
Save yourself Facebook: Save Yourselves Instagram: @saveyourselves.id Line: @vol7047h Web: saveyourselves.org
Syekh Ali Jaber yang ditikam di Bandar Lampung, Minggu 13 September 2020, bicara tentang pelaku penusukan.
Hal tersebut disampaikan Syekh Ali Jaber di acara Kabar Petang TV One, Minggu.
Syekh Ali Jaber mengaku kasihan dengan pelaku yang dipukul jemaah yang emosi.
"Jujur saja kasihan saat lihat jemaah menghajar, memukul dia," katanya.
Saat itu bahkan Syekh Ali Jaber melarang jemaah memukulinya.
"Amankan saja dulu. Biar ini tugas polisi. Jangan kita main hakim sendiri," imbuhnya.
Pisau sampai patah
Kondisi terkini Syekh Ali Jaber yang ditikam di Lampung, Minggu 13 September 2020.
Syekh Ali Jaber yang ditikam orang tak dikenal dalam kondisi sadar.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari channel YouTube Syekh Ali Jaber, Minggu 13 September 2020, Syekh Ali Jaber menjelaskan detik-detik penyerangan tersebut.
Tak hanya itu, Syekh Ali Jaber mengungkapakan fakta mengejutkan: pisau sampai patah di lengan kanan Syekh Ali Jaber.
"Saya sendiri yang mencabutnya," katanya.
Diketahui, Syekh Ali Jaber ditikam orang tak dikenal saat mengisi acara di Bandar Lampung.
Akibatnya, Syekh Ali Jaber pun mengalami luka di bagian lengan kanannya.
Pasca insiden penikam tersebut, Syekh Ali Jaber buka suara via channel YouTube Syekh Ali Jaber, Minggu 13 September 2020.
Syekh Ali Jaber menjelaskan kronologi penyerangan tersebut.
Syekh Ali Jaber mengatakan dirinya diserang orang tak dikenal saat mengisi acara.
Dia pun bersyukur Allah telah menyelamatkan dirinya dari pembunuhan tersebut.
Saat diserang, Syekh Ali Jaber mengaku langsung mengangkat tangan lantaran pelaku mencoba menyerang leher dan dada.
"Tusukannya cukup keras, cukup kuat. Sampai separuh pisau masuk kedalam," imbuhnya.
Syekh Ali Jaber menjadi korban penyerangan hingga mengalami luka serius di tubuhnya.
Peristiwa ini terjadi di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu 13 September 2020.
Informasi yang dihimpun, Syeh Ali Jabar mengalami luka tusukan di bagian bahu kanan dan tengah dirawat di Puskesmas Gedong Air, Bandar Lampung.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Tanjungkarang Barat, AKP David Jeckson Sianipar membenarkan hal tersebut.
"Benar," kata David Jeckson Sianipar, Minggu.
David Jeckson Sianipar mengatakan, pihaknya juga sudah mengamankan pelaku penusukan.
"Saat ini (Syeh) sedang dirawat di Puskesmas Gedong Air," ucap AKP David Jeckson Sianipar.
Hendra (48), seorang jemaah, menjelaskan saat kejadian Syekh Ali Jaber sedang mengisi ceramah.
"Acara mulai sekitar pukul 16.00, beliau (Syekh Ali Jaber) mulai berceramah pukul 16.30. Awalnya beliau sedang mengetes hafalan Quran santri Rumah Tahfidz Falahuddin," jelas Hendra, Minggu (13/9/2020).
"Beliau mau kajian baru sambutan dan di tes hafalan salah satu santri dan ibunya naik ke panggung. Kejadian begitu cepat, saat santri dan ibunya akan selfie, ternyata memori penuh, coba minjem hp, saya pikir pelaku itu mau pinjamkan HP ternyata melakukan penusukan," jelas Hendra.
Kejadian tersebut lantas melukai lengan tangan kanan Syech Ali jaber dan para jemaah langsung mengamankan pelaku penusukan
Kemudian pada pukul 17.50 anggota dari Polsek Tanjungkarang Barat menjemput pelaku untuk mengamankan pelaku dari amukan masa.
( Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi/Taryono)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Syekh Ali Jaber pada Pelaku Penusukan: Jujur Saja Kasihan . . dan Jemaah: Dikira Ingin Pinjamkan HP Ternyata Tusuk Syekh Ali Jaber,
Lima warga negara India dari negara bagian timur terpencil yang ditahan otoritas China di wilayah yang berbatasan dengan Tibet diserahkan kepada otoritas India pada hari Sabtu, kata tentara India.
“Mereka sekarang akan dikarantina selama 14 hari sesuai protokol COVID-19 dan setelah itu akan diserahkan kepada anggota keluarga mereka,” kata Letnan Kolonel Harsh Wardhan Pande, juru bicara tentara India, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Sabtu (12/9).
Pande mengatakan kelima pemuda itu secara tidak sengaja menyimpang melintasi perbatasan defacto saat mencari makan dan berburu.
Ia menambahkan bahwa dua insiden serupa terjadi tahun ini di negara bagian Arunachal Pradesh, India, yang berbatasan dengan China.
Namun, tabloid yang didukung pemerintah China mengatakan kelima orang itu adalah agen intelijen India yang berpakaian seperti pemburu, membantah klaim bahwa mereka telah diculik.
Ketegangan hubungan bilateral kedua negara terjadi sejak bentrokan di daerah perbatasan yang disengketakan pada bulan Juni 2020 yang menewaskan 20 tentara India, dengan jumlah korban China yang tidak diketahui.
Pada hari Selasa, menyusul laporan bahwa lima orang India dari negara bagian Arunachal Pradesh telah hilang, seorang menteri India mengatakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China mengonfirmasi bahwa mereka telah ditemukan di China.
Hilangnya mereka bertepatan dengan konfrontasi perbatasan minggu itu di Himalaya barat, di mana keduanya menuduh satu sama lain menembak ke udara.
Kedua belah pihak telah lama mengamati protokol yang menghindari penggunaan senjata api di perbatasan yang tidak dibatasi, meskipun kekerasan telah meletus di masa lalu.
Pada hari Kamis, Anggota Dewan Negara China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar bertemu di Moskow dan setuju untuk mengurangi ketegangan di perbatasan.
Pemimpin redaksi Global Times Hu Xijin mengatakan di aplikasi Weibo yang mirip Twitter di Tiongkok bahwa hubungan Tiongkok-India sedang stabil. Pengamat hubungan luar negeri China sering menonton pesan Hu di media sosial untuk mengukur sentimen dari pembuat kebijakan Beijing.
"Tampaknya pertemuan berturut-turut antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri China dan India telah memainkan peran positif dalam mendinginkan situasi," tulis Hu.
Selain itu, Tentara Pembebasan Rakyat mempertahankan setiap jengkal tanah negara, dan Angkatan Darat India akhirnya gagal memanfaatkannya.
Berita ini tayang di Kontan dengan judul: China kembalikan lima warga negara India yang sempat ditahan di perbatasan
Sebuah kamar di Apartemen Sentra Timur Tower Hijau di Jalan Raya Sentra Primer, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, terbakar.
Kamar lantai 6 itu terbakar pada Minggu (13/9/2020) sekitar pukul 05.40 WIB.
Kebakaran itu terjadi karena kecerobohan menaruh puntung rokok.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Kota Administrasi Jakarta Timur, Gatot Sulaeman.
“Security mendengar alarm di panel control Gedung Orange. Setelah dicek api terlihat di gedung hijau lantai 6,” kata Gatot saat dikonfirmasi, Minggu (13/9/2020) pagi.
Adapun kamar yang terbakar seluas kurang lebih 36 meter persegi.
Gatot mengatakan, laporan kebakaran diterima pada pukul 05.40 WIB.
Sudin Gulkarmat Jakarta Timur mengerahkan 10 unit mobil pemadam kebakaran dan unit pendukung.
Sebanyak 40 personel diterjunkan untuk memadamkan kebakaran.
Proses pemadaman api berlangsung sekitar satu jam. (Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengumumkan elektabilitas pasangan Olly Dondokambey/Steven Kandouw mencapai 68,1 %, unggul dua digit dari dua kompetitornya, Christiany Eugenia Paruntu (Cep)/Sehan Salim Landjar (Sehan) dan Vonny A Panambunan (VAP)/Hendry Runtuwene (Hendry).
Seperti diketahui, Pilkada dilaksanakan pada 9 Desember 2020.
“Saat ini elektabilitas pasangan Olly Dondokambey/Steven Kandouw mencapai 68,1 %, sementara elektabilitas Cep-Sehan sebesar 16.9% dan VAP-Hendry sebesar 7,2%. Mereka yang belum menentukan pilihan tersisa 7.2%. Olly Dondokambey – Steven Kandouw unggul dua digit di atas 40 persen," ungkap peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman, Minggu (13/9/2020).
Sejak bulan April 2020, elektabilitas ketiga pasangan calon memiliki tren peningkatan dari bulan April ke bulan agustus, namun tren peningkatan merata dan tidak ada signifikan pada posisi urutan elektabilitas.
Survei LSI bertajuk ‘Tiga Bulan Jelang Pilkada Sulut Kekuatan Para Kandidat di Enam Kantong Pemilih Penting, Sebelum Masa Kampanye’ dilakukan pada tanggal 22- 29 Agustus 2020, dengan menggunakan 800 responden.
Survei dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.
Margin of error survei ini adalah 3.5%. Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan indepth interview untuk memperkaya analisa survei. Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA.
Ikram menjabarkan, keunggulan pasangan Olly/Steven terhadap Cep-Sehan dan VAP Hendry didasari oleh keunggulan pada kantong-kantong pemilih penting. Kantong pertama yang penting adalah kantong pemilih emak-emak yaitu pemilih perempuan dan profesi IRT.
Di Pemilih perempuan Olly/Steven unggul sebesar 69%, Cep-Sehan sebesar 13% VAP-Hendry 10%, sedangkan IRT Olly/Steven 71%, Cep/Sehan sebesar 13,6% , VAP/Hendry 7,7% .
“Kantong kedua yang penting adalah kantong pemilih protestan. Populasi pemilih ini base pemilihnya paling besar yaitu 64%. Dalam pertarungan yang mengikutsertakan tiga kontestan, perebutan segmen ini menjadi penting. Survei LSI menunjukkan bahwa Olly/Steven masih unggul di kantong pemilih protestan. Dukungan terhadap Olly/Steven pada segmen pemilih ini mencapai 69.5%, Cep/Sehan sebesar 12% dan VAP-Hendry sebesar 11,2%. Di kantong pemilih yang kedua ini, Olly/Steven unggul mutlak dari Cep/Sehan dan VAP/Hendry,” paparnya.
Kantong ketiga yang penting adalah kantong pemilih muslim. Populasi pemilih ini base pemilihnya cukup besar yaitu 30,4%. Meski satu dari tiga kandidat memiliki pasangan beragama muslim, namun potret elektabilitas pemilih muslim cenderung tidak terasosiasi secara linier.
Dimana Survei LSI menunjukkan bahwa Olly/Steven masih unggul di kantong pemilih islam. Dukungan terhadap Olly/Steven pada segmen pemilih ini mencapai 67.6%, Cep/Sehan sebesar 19% dan VAP-Hendry sebesar 5,5%. Di kantong pemilih yang ketiga ini juga Olly/Steven unggul dari Cep/Sehan dan VAP/Hendry .
“Di kantong pemilih milenial ini, menunjukkan bahwa Olly/Steven didukung mayoritas. Dukungan terhadap Olly/Steven pada segmen pemilih ini mencapai 70.3%, Cep/Sehan sebesar 15,6% dan VAP-Hendry sebesar 5,5%.”
Kantong Kelima yang penting adalah kantong pemilih kalangan terpelajar. Populasi pemilih ini hanya sebesar 11.9%. Namun sekali lagi dalam pertarungan elektoral yang kompetitif dengan lebih dua kandidat, populasi 11.9% cukup signifikan.
“Selain itu pemilih kaum terpelajar cukup penting karena kemampuan mereka mempengaruhi opini publik. Di kantong pemilih ini, Olly/Steven unggul dibanding pasangan Cep/Sehan dan VAP-Hendry. Dukungan Olly/Steven di pemilih terpelajar mencapai 69%. Sementara dukungan terhadap Cep-Sehan di kantong pemilih ini sebesar 9,9%. dan dukungan kepada VAP/Hendry sebesar 9,9%,” jelasnya.
Kantong keenam yang penting adalah kantong suara pemilih etnis atau suku. Mereka yang disebut pemilih yang berasal dari tiga etnis terbesar yaitu, Minahasa, Sangir/Sangihe, dan Bolaang Mongondouw dimana basis pemilihnya jika digabungkan mencapai 77,3%, pasangan Olly/Steven mengungguli di ketiga segmen tersebut, di etnis minahasa Olly/Steven didukung sebesar 68,3%.
Sementara dukungan terhadap Cep-Sehan di kantong pemilih ini sebesar 13,7%. dan dukungan kepada VAP-Hendry sebesar 10,3%.
“Di etnis Sangir/Sangihe, Olly/Steven didukung mayoritas. Dukungan terhadap Olly – Steven pada etnis pemilih ini mencapai 73%, Cep/Sehan sebesar 10,7% dan VAP/Hendry sebesar 9,8,%. Dan mereka yang menyatakan berasal dari segmen Bolaan Mongondouw, Dukungan terhadap Olly/Steven pada etnis bolmong ini mencapai 70,4%, dukungan terhadap Cep-Sehan sebesar 19,7% tertinggi kedua dan VAP-Hendry sebesar 5,6%
Dari enam kantong pemilih penting di atas, dapat disimpulkan bahwa keunggulan Olly/Steven terhadap dua kompetitornya Cep-Sehan dan VAP/Hendry saat ini didasari pada keunggulan Olly – Steven di 6 kantong pemilih penting yaitu pemilih emak-emak, pemilih protestan, pemilih muslim, pemilih milenial, dan pemilih terpelajar.
Artinya jika dibuatkan skor dari 6 kantong tersebut, Olly/Steven menang 6-0 dari dua kompetitornya yaitu pasangan Cep-Sehan dan pasangan VAP/Hendry.
“Mengapa Olly/Steven perkasa di segmen pemilih penting? Pertama, tingkat popularitas atau pengenalan yang tertinggi juga tingkat kesukaan yang tinggi, Olly Dondokambey (OD) dikenal oleh 90,8% dan disukai sebesar 90,1%. Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu dikenal sebesar 71% dengan tingkat kesukaan sebesar 68,8%, dan Vonny A. Panambunan (VAP) dikenal sebesar 63,7%. dengan tingkat kesukaan sebesar 68,8%,” urainya.
Alasan kedua Mengapa dukungan Petahana di enam kantong pemilih penting bergitu perkasa? Yaitu approval rating tingkat kepuasan terhadap petahana diatas 80%.
Dimana mereka yang puas dan cukup puas dengan kinerja Olly Dondokambey sebagai petahana sebesar 89.5%, sedangkan yang menyatakan kurang puas dan tidak puas sama sekali, turun dan hanya sebesar 8,5%.
Selain kepuasan persepsi keberhasilan Petahana diapresiasi lebih tinggi, dimana mereka yang menyatakan petahana sangat berhasil dan cukup berhasil sebesar 85,5%, sedangkan yang menyatakan kurang berhasil dan tidak berhasil sama sekali kurang dari hanya sebesar 8,5%. Persepsi kepuasan terhadap pemerintahan mengalami peningkatan dari survei sebelumnya.
Ketiga pada aspek personaliti, Olly dipersepsi sebagai pribadi yang pintar (93,4) berwibawa (91,9), mampu mengambil keputusan (88,5) menyenangkan (87,2) dll.
Namun masuk masa kampanye dan tiga bulan menjelang pilkada, Di masa kampanye, para kandidat berpeluang untuk menarik simpati dan dukungan pemilih yang belum menentukan pilihan.
Di masa kampanye pun, bisa terjadi dinamika dukungan para kandidat. Namun jika tidak terjadi suatu kejadian luar biasa, dukungan petahana tidak akan berubah signifikan.