Di tengah virus Corona yang terus menyebar, acara Ijtima Asia 2020 yang dibuka malam ini, Rabu (18/8/2020) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan menjadi sorotan.
Pasalnya, acara itu berlangsung di tengah wabah virus Corona yang tengah menyebar.
Terdapat pula imbauan dari Pemerintah RI untuk melakukan pembatasan sosial termasuk tidak mendatangi keramaian.
Mengapa panitia tetap menggelar Ijtima Asia 2020 itu?
Berikut Tribunnews.com merangkum dari TribunTimur:
Panitia pelaksana kegiatan mengatakan acara Ijtima Asia 2020 tetap berlangsung meski ada surat dari Pemkab Gowa agar acara ditunda.
Ijtima Asia 2020 ini diadakan di Kelurahan Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.
Menurut keterangan dari panitia, ada sekira 12.000 orang yang hadir pada pembukaan malam ini.
"Kegiatan sudah pembukaan malam ini. Ada 12 ribu orang (peserta)," kata salah seorang panitia, Mustari Burhanuddin saat dihubungi Tribun, Rabu (18/3/2020) malam.
Mustari merupakan panitia bagian transportasi.
Ia bertugas menjemput peserta.
Selain peserta dari dalam negeri, katanya, ada pula peserta dari luar negeri.
Mustari menuturkan peserta kegiatan luar negeri antara lain Malaysia, Thailand, maupun Arab Saudi.
"Jadi sedikit yang datang. Banyak peserta yang gagal datang kerena mereka di-lockdown di negaranya," ujarnya.
"Thailand (datang) 3 minggu lalu. Malaysia ada juga, tapi banyak yang batal. Cina tidak ada. Arab Saudi ada tapi sudah lama datang," sambungnya.
Mustari menyampaikan, dari 12 ribu peserta, 100-an orang diantaranya berasal dari luar negeri.
Panitia meminta masyarakat tak khawatir dengan acara Ijtima Asia 2020 yang juga dihadiri peserta dari luar negeri.
Ia mengklaim, bahwa para peserta luar negeri sudah berada di Indonesia sejak tiga Minggu lalu.
"Masa inkubasi corona kan 14 hari."
"Ini mereka sudah di Indonesia sejak 3 minggu lalu. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Gowa telah mengeluarkan surat penyampaian penundaan kegiatan Ijtima Dunia 2020 Zona Asia.
Kegiatan itu diminta ditunda demi mencegah potensi penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Muchlis mengungkapkan keputusan itu lahir berdasarkan rapat bersama pimpinan.
Rapat melibatkan TNI/Polri, Camat dan pemerintah desa agar penularan Covid 19 bisa diminimalisir.
"Berdasarkan arahan Pak Bupati dengan dikeluarkannya surat edaran, maka semua kegiatan di Kabupaten Gowa untuk ditunda termasuk Ijtima Asia ini," ungkapnya, Senin (16/3/2020) lalu.
Muchlis mengatakan, pihaknya telah mengirim surat penyampaian kepada panitia penyelenggara Ijtima untuk dilakukan penundaan.
"Jadi bukan dilarang tapi ditunda untuk mencegah Covid-19," jelasnya.
Digelar di tengah pandemi Virus Corona, acara Ijtima Asia 2020 itu mendapat sorotan dari sejumlah media asing.
Setidaknya ada tiga media asing yang memberitakan hal ini.
Salah satunya adalah Reuters, dengan judul Thousands of Muslim pilgrims ignore virus risk to gather in Indonesia (Ribuan Jamaah Muslim Mengabaikan Risiko Virus untuk Berkumpul di Indonesia).
Dalam berita Reuters tersebut, saat ditanya tentang kemungkin mereka menyebarkan virus Corona dalam acara tersebut, salah seorang penyelenggara Mustari Bahranuddin, mengatakan "Kami lebih takut pada Tuhan."
Ada Juga Channel News Asia mengangkat judul Thousands of Muslim pilgrims brave COVID-19 to gather in Indonesia.
Judul tersebut berarti Ribuan Jamaah Muslim Berani (Menantang) Covid 19, berkumpul di Indonesia.
Media online The Australian mengangkat judul Thousands gather for mass prayers in Indonesia’s Sulawesi.
Dalam pemberitaan ini, The Australian mewawancarai Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
Dalam berita tersebut Adnan membenarkan ada jamaah yang datang, namun itu karena miss komunikasi.
Pihaknya sudah menunda penyelenggaraan acara.
Untuk mengantisipasi ia sudah meminta tenaga kesehatan di Gowa untuk mendisinfektan area kedatangan para jamaah.
Media asing ini membandingkan dengan pertemuan serupa yang digelar di Malaysia, beberapa waktu lalu.
Dimana pada pertemuan tersebut, ratusan orang dari negara peserta terbukti mengidap Corona.