- Tiga dari empat Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang melarikan diri setelah menjalani tes Covid-19 sudah ditemukan polisi pada Kamis (21/5/2020).
Empat Warga Negara Indonesia (WNI) itu lari dari asrama pekerja di Sepang, Malaysia pada Senin (18/5/2020) lalu.
Kepala Kepolisian Distrik Sepang, Kamarul Azran Wan Yusof mengatakan tiga TKI itu ditemukan di Semenyih, Kajang pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Departemen Kesehatan telah membawa mereka untuk perawatan dan pemeriksaan lanjutan Covid-19.
"Setelah selesai, mereka akan dikirim untuk karantina di Bangi dan untuk tindakan lebih lanjut," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Kantor Berita Malaysia, Bernama, Kamis (21/5/2020).
Sementara satu perempuan yang turut melarikan diri bersama tiga rekannya itu, hingga saat ini masih dalam pencarian pihak kepolisian.
"Namun, seorang wanita, masih hilang", katanya.
Berdasarkan laporan Serambinews.com (Tribun Network), tiga dari empat TKI itu berasal dari Aceh.
Sumber-sumber Serambinews.com di kalangan masyarakat Aceh di Malaysia menyebutkan, penyerahan diri ketiga pria ini berlangsung Kamis (21/5/2020) hari ini, sekitar pukul 9 pagi.
Penyerahan diri ketiga pria ini ke pihak kepolisian merupakan buah kerja sama antara komunitas Aceh di Malaysia dengan pihak kepolisian setempat.
Sementara perempuan yang ikut lari bersama mereka dan hingga kini belum ditemukan bukan warga Aceh, melainkan istri dari salah satu warga Aceh.
Sebelumnya Brnama melaporkan, polisi Malaysia sedang mencari empat TKI yang melarikan diri dari rumah kongsi atau asrama pekerja di Sepang, setelah menjalani tes virus corona (Covid-19).
Menurut Kepala Kepolisian Distrik Sepang, Kamarul Azran Wan Yusof, sebuah perusahaan konstruksi jalan yang berbasis di Port Dickson, Negeri Sembilan, telah melakukan pemeriksaan Covid-19 terhadap 26 karyawannya di asama pekerja pada 13 Mei lalu.
Pada 18 Mei, personil medis memberitahu satu pekerja asal Indonesia yang telah diperiksa diyatakan positif Covid-19 dan dibawa ke rumah sakit Sungai Buloh untuk perawatan.
"Pada saat yang sama, perusahaan menemukan empat pekerja Indonesia lainnya telah melarikan diri," kata Wan Kamarul Azran di Malaysia, Rabu (20/5/2020).
Dia menambahkan, empat pekerja Indonesia yang melarikan diri berusia antara 22-27 tahun, termasuk satu diantaranya adalah wanita.
Menurut Wan Kamarul Azran, Pusat Kesehatan Sungai Pelek telah mengarahkan perusahaan untuk membawa para pekerja yang tinggal di asrama untuk menjalani tes Covid-19, pada keeskoan harinya, Selasa (19/5/2020).
Dari pemeriksaan berikutnya, dua warga Bangladesh didiagnosis positif Covid-19 dan dibawa ke rumah sakit Sungai Buloh untuk perawatan.
"Publik diminta untuk memberikan informasi dan bekerja sama dengan polisi sehingga keempat dari mereka dapat dilacak," katanya. (*)