Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan menyambut baik langkah pemerintah yang menunda pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.
"Iya, kita sambut baik (penundaan pembangunan ibu kota baru)," ujar Daniel, ketika dihubungi Tribunnews, Rabu (9/9/2020).
Daniel melihat penundaan tersebut sebagai wujud keseriusan pemerintah untuk menyelamatkan masyarakat Indonesia dari dampak-dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-19.
"Itu saya lihat sebagai wujud keseriusan pemerintah menyelamatkan kesehatan, perut, dan daya beli masyarakat di tengah keterbatasan anggaran yang ada," kata dia.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu pun juga setuju jika anggaran-anggaran yang ada, seperti di Kementerian PPN/Bappenas digunakan atau dialokasikan sementara untuk mengatasi dampak pandemi.
"Iya, bisa diprioritaskan anggaran yang ada untuk mengatasi dampak pandemi," kata Daniel.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah memutuskan melakukan penundaan pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur, seiring masih fokusnya terhadap penanganan pandemi Covid-19.
"Sampai hari ini ibu kota negara programnya masih di hold (tunda)," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa di ruang rapat KK 1 DPR, Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Meski terjadi penundaan pembangunan, kata Suharso, pemerintah tetap melanjutkan segala persiapan terkait pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
"Kami tetap melanjutkan masterplan, dan pembangunan infrastruktur dasar di kota penyangga, seperti Samarinda dan Balikpapan," ucap Suharso.
Diketahui, Kementerian PPN/Bappenas mengusulkan pagu anggaran 2021 sebesar Rp 1,7 triliun atau naik sekitar Rp 240 miliar dari pagu awal sebesar Rp 1,5 triliun.
Alokasi anggaran dukungan untuk tim komunikasi dan koordinasi rencana strategis ibu kota negara masuk dalam program perencanaan pembangunan nasional yang dialokasikan sekitar Rp 831,40 miliar.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments