Pengadilan Hong Kong menyatakan taipan media dan aktivis pro-demokrasi Jimmy Lai tidak bersalah atas tuduhan intimidasi kriminal.
Putusan tersebut mengakhiri satu dari beberapa kasus yang disangkakan kepada Jimmy Lai.
Mengutip Al Jazeera, putusan yang diumumkan pada Kamis (3/9/2020) untuk kasus yang terjadi pada tahun 2017, pihak terkait mengatasakn ini tidak terkait dengan penangkapannya bulan lalu.
Sebagaimana diketahui, Lai dikenal sebagai kritikus garis keras Beijing.
Dia dilaporkan menggunakan kata-kata 'kotor' ketika menghadapi reporter dari Oriental Daily News, pesaing utama tabloid Lai, Apple Daily.
Namun, pihak kepolisian baru mendakwa Lai pada Februari tahun ini.
Sementara, tokoh media kelahiran China tersebut mengaku dirinya tidak bersalah.
Lai tersenyum setelah putusan dibacakan dan berjabat tangan dengan pendukung yang memenuhi ruang sidang.
Lebih dalam, kasus Lai muncul setelah dia ditangkap karena dicurigai berkolusi dengan pasukan asing pada 10 Agustus 2020.
Penangkapan tersebut menjadikan Lai profil paling terkenal yang ditangkap berdasarkan hukum yang diberlakukan Beijing.
Pria berusia 71 tahun itu sering berkunjung ke Washington, di mana dia bertemu dengan para pejabat termasuk Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk menggalang dukungan bagi demokrasi Hong Kong.
Pertemuan tersebut dikabarkan mendorong Beijing untuk mencap Lai sebagai "pengkhianat".
Setelah penangkapan Lai pada bulan Agustus, sekira 200 petugas polisi menggeledah kantor surat kabar Apple Daily miliknya.
Undang-Undang Keamanan Nasional menghukum tindakan apa pun yang dianggap China sebagai subversi, suksesi, terorisme, dan kolusi dengan pasukan asing hingga seumur hidup di penjara.
Di sisi lain, para kritikus mengatakan itu menghancurkan kebebasan.
Sementara para pendukung mengatakan itu akan membawa stabilitas setelah protes pro-demokrasi anti-China yang berkepanjangan tahun lalu.
Untuk diketahui, Apple Daily milik Lai telah bersaing dengan Beijing Oriental Daily yang pro-Beijing untuk mendapatkan pembaca di wilayah administratif khusus.
Pada tahun 2014, Oriental Daily menerbitkan berita kematian palsu dari Lai, mengklaim bahwa dia telah meninggal karena AIDS dan berbagai jenis kanker.
Jaksa dalam kasus tersebut mengatakan Lai telah mengintimidasi reporter Oriental Daily.
Pengacara Lai mengatakan Lai telah diikuti oleh reporter selama tiga tahun dan komentarnya tidak dimaksudkan untuk menyakiti reporter tersebut tetapi menyatakan kekesalannya.
Lai juga menghadapi kasus pengadilan terpisah untuk pertemuan ilegal terkait protes anti-pemerintah tahun lalu.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments