TRIBUNNEWSWIKI.COM – Berpulangnya Abdul Gafur pada Jumat (4/8/2020) membuat banyak pihak kehilangan.
Abdul Gafur meninggal dunia di usia 81 tahun karena terinfeksi Covid-19 dan juga memiliki penyakit bawaan, diabetes tipe 2.
Dia meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto padi tadi sekitar pukul 06.30 WIB.
Mantan Menpora era Soeharto ini memiliki andil besar dalam pencetusan Hari Olahraga Nasional atau Haornas di Indonesia.
Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 1985 tentang Hari Olahraga Nasional dibuat pada masa jabatan Abdul Gafur.
Keppres tersebut berisi tentang ditetepkannya tanggal 9 September menjadi Haornas dimulai dengan tanda tangan Presiden Soeharto tertanggal 7 September 1985.
Dalam Keppres tersebut, Haornas dicanangkan sebagai langkah awal gerakan untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
Haornas juga dicanangkan untuk peningkatan, pembinaan, dan perkembangan olahraga secara berlanjut.
Sejak saat itu, Haornas pun dirayakan setiap 9 September.
Tahun ini, Hari Olahraga Nasional tak akan dihadiri oleh sang pencetus.
Diketahui Abdul Gafur juga salah satu diantara orang-orang yang menggulingkan rezim Ode Baru.
Bersama Cosmas Batubara, Sofyan Wanandi, Marie Muhammad, David Napitupulu, Akbar Tanjung, Fahmi Idris dan lain-lain mereka menyerukan ‘Tritura’ atau Tiga Tuntutan Rakyat pada 10 Januari 1966.
Dikutip dari situs Kemenpora, dalam rangka memeringati Tritura itulah, dia meluncurkan otobiografi bertajuk "Abdul Gafur, Zamrud Halmahera" di Balai Kartini pada 11 Januari 2019.
Buku setebal lebih dari 700 halaman itu diterbitkan Pustaka Sinar Harapan.
Pada Oktober 1997 dia dilantik Presiden Soeharto menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) periode 1978-1983.
Dia menjabat Menpora selama 10 tahun atau dua periode.
Selanjutnya jabatan tesebut diserahkan kepada Akbar Tanjung.
Tak hanya menjadi Menpora, Abdul Gafur juga pernah menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi TNI periode 1972-1978 dan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar periode 2004-2009.
Abdul Gafur juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI periode 1997-1999 dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) pada 1988-1997.
Dia adalah tokoh aktivis angkatan 66 juga mantan perwira tinggi (Marsekal Muda TNI AU) Angkatan Udara Republik Indonesia.
Sejak SMP di Ternate, Gafur aktif berorganisasi.
Di salah satu bab bukunya, Gafur antara lain memaparkan perjalanan hidupnya yang melewati enam zaman.
Satu di antaranya adalah era penjajahan Belanda dan pendudukan Jepang, Demokrasi Liberal (remaja di Ternate), Demokrasi Terpimpin (Orde Lama), Demokrasi Pancasila (Orde Baru), dan Reformasi.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments