Film dokumenter yang menceritakan kehidupan, karier, dan kematian mantan anggota f(x) Sulli, disiarkan di program Docuplex MBC pada 10 September 2020.
Episode itu berjudul, "Mengapa Anda menganggap Sulli begitu bermasalah ?," judul yang cocok untuk seorang selebriti yang menjadi pusat kontroversi.
Ibu Sulli, yang sempat menjauh dari sorotan publik, muncul di depan kamera untuk pertama kalinya.
Ia berbagi segalanya mulai dari tahun-tahun awal Sulli, hingga kepergiannya.
Ketika Sulli masih berusia tujuh tahun, ibunya bercerai dan harus bekerja untuk membiayai anak-anaknya.
Ia memilih untuk mengirim Sulli ke akademi daripada ke taman kanak-kanak.
Kepala sekolah di akademi akting di Busan sangat senang dengan Sulli.
Ia mulai berpikir bahwa Sulli memiliki kesempatan untuk menjadi terkenal di Seoul.
Jadi mereka pindah ke ibu kota.
Namun mereka kehabisan dana setelah enam bulan.
Meski begitu, Choi Jin Ri, nama asli Sulli, menangis dan berkata dia ingin belajar lebih banyak.
Setelah sebulan mengalami kesulitan, Sulli mendapat peran dalam drama Ballad of Seodong.
Sutradara Lee Byung Hoon mengatakan bahwa Sulli tidak hanya memiliki kemampuan akting yang mumpuni, tetapi ada faktor lain.
Sulli dianggap percaya diri, bersinar di bawah cahaya terang, dan memiliki wajah seperti seorang putri.
Selama keterlibatannya dalam Ballad of Seodong, seorang reporter pers menyarankan nama panggung Sulli.
Keduanya menyukainya dan kemudian mengadopsi nama itu.
SM Entertainment lalu menghubungi Sulli setelah melihatnya di Ballad of Seodong.
Mereka berjanji untuk mengembangkan bakat Sulli menjadikannya wajah agensi berikutnya.
Sejak usia yang sangat muda, Sulli mulai menjalani kehidupan asramanya.
Sulli biasa berbicara tentang para unnie yang terobsesi dengan berat badan mereka, tapi pada akhirnya dia juga sama.
Di kelas 6, tinggi badan Sulli mencapai 172cm, dan berjuang untuk mempertahankan berat badan yang rendah.
Meskipun Sulli awalnya menandatangani kontrak aktris cilik dengan SM, percepatan pertumbuhan membuatnya tidak cocok untuk sebagian besar peran anak-anak.
Atas desakan SM bahwa idola adalah keahlian mereka, arah karier Sulli beralih ke debut sebagai bagian dari grup wanita.
Segalanya berjalan baik sampai berita tentang hubungannya dengan Choiza, yang 13 tahun lebih tua darinya, menghebohkan internet.
Ibunya mengetahuinya melalui laporan pers, dan awalnya mengira itu adalah gosip.
Sang ibu kemudian menelepon Sulli dan Sulli membenarkannya.
Ia lalu berpikir hubungan itu sangat tidak pantas dan menolaknya dengan keras.
Sejak itu, Sulli mulai menjauhkan diri dari ibunya dan berhenti memberikan kabar.
Mereka juga mulai bertengkar terus-menerus.
Ketika Sulli menyuarakan keinginannya untuk menerima bayaran langsung dari SM dan memberi ibunya tunjangan, hubungan itu menjadi kian rusak.
Pada tahun 2016, SM menghubungi ibu Sulli dan mengatakan bahwa Sulli memotong pergelangan tangannya, dan dibawa ke rumah sakit darurat.
Ibunya khawatir tentang artikel pers yang masuk, tetapi diyakinkan bahwa semuanya terkendali.
Dia bersikeras mengunjungi rumah sakit untuk melihat putrinya, tetapi laporan direncana dimanipulasi dengan menyebut Sulli terpeleset di kamar mandi.
Kunjungan itu akan merusak alibinya, jadi ibunya menangis setiap hari di rumah selama seminggu.
Sulli yang melukai dirinya sendiri terjadi tak lama setelah ia putus dengan Choiza.
Sulli rupanya memiliki banyak obat di rumahnya.
Ibunya meratapi, "Dia pasti sangat kesepian ... dan menyakitkan bagiku untuk mengetahuinya ketika sudah terlambat."
Ketika ibu Sulli menerima kabar tentang bunuh diri, dia tidak percaya.
Ia pun pergi ke sana.
Sulli ditemukan berada sendirian di kamarnya di lantai 2.
Ibunya melakukan kontak dengan tangan, wajah, dan menyandarkan kepala Sulli di pangkuannya selama satu jam.
Dia berkali-kali menekankan tentang penyesalan karena tidak menyentuhnya sampai ke ujung kakinya.
"Saya seharusnya minta maaf karena terlambat menemuinya. Saya sangat ingin menebus waktu yang hilang, andai saja saya bisa melakukannya lagi," ungkap ibu Sulli.
Tonton cuplikan film dokumenter tentang kehidupan Sulli di sini:
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments