Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut dirinya telah mendaftar sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac.
Dimana diketahui vaksin ini merupakan buatan China, dan diproduksi di PT Bio Farma selaku BUMN di Kota Bandung.
Pria yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat ini mengatakan sebelumnya terdapat empat vaksin calon yang akan diuji klinis.
Yakni vaksin dari Inggris, dari Korea Selatan, dari China sendiri, dan terakhir dari Indonesia.
"Vaksin Sinovac ini sudah dua kali dites di Tiongkok, China, dan proses selanjutnya yakni proses ketiga akan dilakukan di Indonesia," terangnya saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC), dilansir dari laman YouTubenya, Rabu (12/8/2020).
Pihaknya juga mengatakan bahwa Vaksin Sinovac ini memberikan kekebalan tubuh hingga di atas 90 persen.
Menurutnya angka tersebut sangat baik, lantaran ahli di Amerika mengatakan kalau bisa menaikkan imunitas sampai 50 saja saja itu sudah baik dan bisa diproduksi vaksin tersebut.
"Kalau berhasil maka bulan Januari 2021 Biofarma siap memproduksi dan bisa dibagikan, hal ini pun sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi)," imbuhnya.
"Dan saya sendiri mendaftarkan diri sebagai relawan, bersama Kapolda dan Pangdam semata-mata untuk menunjukkan bahwa pengetesan ini bukan kelinci percobaan," ungkapnya lagi.
Pihaknya mengatakan terkait kelayakan sebagai relawan uji klinis vaksin Bio Farma yang bekerja sama dengan Balitbangkes, BPOM, dan FK Unpad.
Sementara itu, lanjutnya, PT Bio Farma digunakan karena sudah menjadi partner bahkan sebelum Pandemi Covid-19.
Dan Bio Farma sendiri telah berhubungan baik juga dengan Sinovac.
"Produk ini (Vaksin Sinovac) dijamin halal karena diproduksi di tanah air didampingi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)," lanjutnya.
Dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat, 14 kabupaten/kota berada di level sedang, dan 13 kabupaten/kota berada di zona kuning penyebaran Covid-19.
Hal tersebut dikatakan oleh Ridwan Kamil kepada Presiden Joko Widodo ( Jokowi) di Bandung, Selasa (11/8/2020).
Hal tersebut berdasarkan data mingguan 3-9 Agustus 2020.
“Alhamdulillah tidak ada zona merah per minggu ini. Ini update mingguan. Sebelumnya Depok merah, sekarang sudah membaik berkat kontrol kita semua,” ujar Ridwan.
“Mudah-mudahan ini bisa terus kami pertahankan,” kata dia.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments