Arsenal sukses menjuarai Community Shield setelah mengalakan Liverpool di babak adu penalti, Minggu (30/8/2020) dinihari WIB.
Pada waktu normal, tim asuhan Mikel Arteta dan Jurgen Klopp bermain imbang 1-1 berkat gol Aubameyang dan Takumi Minamino.
Namun saat adu penalti, satu eksekutor Liverpool Rhian Brewster gagal menjalankan tugasnya dengan sempurna. Bola sepakan Brewster hanya membentur mistar gawang Martinez.
Sementara, lima eksekutor penalti Arsenal sukses menjalankan tugas dengan baik.
Trofi Community Shield adalah raihan kedua pada tahun 2020 di bawah asuhan Mikel Arteta.
Sebelumnya, Arteta mengantarkan Arsenal meraih trofi Piala FA setelah mengalahkan Chelsea di partai final.
Hasil ini sekaligus mematahkan dominasi Liverpool atas Arsenal yang selalu digdaya menghadapi tim London ini dalam beberapa tahun terakhir.
Tak hanya itu, masih segar dalam ingatan ketika Arteta membawa Arsenal mengalahkan Manchester City di semifinal Piala FA.
Sama halnya dengan Liverpool, Manchester City yang dikomandoi Pep Guardiola selalu superior menghadapi Arsenal, bahkan laga dengan selisih 3 gol merupakan hal yang lumrah terjadi.
Kini, sejak Arsenal ditangani Mikel Arteta perubahan demi perubahan mulai terasa.
Statistik mencatat, dalam 15 laga bersama Arteta, Arsenal hanya kebobolan 12 gol, atau 0,8 gol per laga, selaion itu, jumlah tembakan lawan ke gawang Arsenal berkisar diantara 12, 5.
Catatan tersebut jauh lebih baik dibandingkan ditangani Emery, dengan jumlah laga yang sama, Arsenal kebobolan 29 gol atau 1,45 gol per laga, dan jumlah tembakan dari lawan per laga adalah 15,8.
Raihan Arteta juga lebih baik dibandingkan Jurgen Klopp di awal menangani Liverpool.
Dalam 17 laga, Arteta mengemas 7 kemenangan, 6 imbang dan 4 kalah, lebih baik dibanding Klopp dengan 6 kemenangan 5 imbang dan 6 kalah.
Di bawah Arteta, Arsenal mencetak 26 gol dan kebobolan 17 gol dalam 17 laga, lebih baik dibanding Klopp.
Saat itu, Liverpool kebobolan 25 gol dan mencetak 24 gol dalam 17 laga.
Mikel Arteta menutup musim 2019-2020 dengan membawa Arsenal di peringkat 8 klasemen Liga Inggris.
Raihan trofi Piala FA juga akan membawa Arsenal berkompetisi di Liga Eropa musim depan.
Kemenangan demi kemenangan, serta dua trofi domestik yang sudah dalam genggaman saat ini bisa menjadi pemicu bangkitnya kejayaan Arsenal, seperti yang pernah ditorehkan Arsene Wenger.
Liverpool sang jawara Liga Inggris serta Manchester City runner up musim lalu telah menjadi korban.
Begitu juga dengan tim asuhan Frank Lampard, Chelsea.
Mikel Arteta datang dengan membawa perubahan positif dalam skuat The Gunners -julukan Arsenal-.
Untuk melanjutkan misi dan mengembalikan catatan sejarah, sang juru taktik mendatangkan pemain baru dalam jendela transfer musim panas.
Willian Borges, dan Willian Saliba sudah dipastikan memperkuat skuat untuk musim depan.
Satu lagi, pemain bertahan Lille Gabriel Magalhaes dengan statistiknya yang mempuni pada musim lalu dikabarkan selangkah lagi berseragam The Gunners.
Selain itu, pemain muda Lyon yang bersinar musim ini yakni Houssem Aouar yang sepertinya juga dibidik untuk memperkuat lini tengah.
Lalu, sosok Thomas Partey dan Dani Ceballos yang diharapkan bisa memperkuat Arsenal pada musim depan.
"Saya yakin kami akan melakukan semua hal yang bisa dilakukan secara bersama untuk mencapai target yang kami miliki sebelum 6 Oktober," ungkap Mikel Arteta, dilansir Football London.
"Jika kami tidak dapat menuntaskannya, itu karena kami tidak dapat mencapai level itu atau tim lain mengalahkan kami dengan perencanaan mereka," lanjut Arteta dalam sebuah konferensi jelang laga melawan Liverpool di Community Shield.
"Tentu sudah sangat jelas yang ingin kami lakukan, kami bertujuan untuk itu dan mudah-mudahan kami dapat mencapai semuanya," ujarnya melanjutkan.
Dalam kesempatan kali ini, Arsenal tak hanya berbenah untuk mendatangkan pemain berkualitas demi mendongkrak prestasi klub.
Jajaran staff pelatih untuk mendampingi Arteta pun dilakukan untuk menyongsong musim 2020-2021.
Freddie Ljungberg dan Sal Bibbo keluar, digantikan dengan ahlinya tendangan set-piece dari Brentford Andreas Georgson, serta Miguel Molina dari Atletico Madrid.
Tak hanya mereka, ruang fisioterapi Arsenal akan dihuni Jordan Reece dan Carlos Cueta dari Juventus, menggantikan peran Jordan Reece.
Arsenal juga membenahi dalam sektor bisnis serta perekrutan pemain bagaimana sebelumnya dipegang oleh Raul Sanllehi.
Mereka melakukan langkah tepat dan tegas dengan mencoret sosok yang dianggap menghambat transfer dan perkembangan tim : Raul Sanllehi.
Bergabung bersama Arsenal sejak 2018, ia bertanggung jawab terhadap semua dana transfer dan juga rekrutmen pemain.
Sosok yang juga pernah menjadi bagian dari Barcelona ini, ditengarai menjadi sebab sulitnya Arsenal mendatangkan pemain dan cinderung merekrut pemain yang kurang sesuai dengan kebututan tim.
Sebelum pemecatannya, Raul Sanllehi sedang dalam investigasi internal terkait transfer Pepe yang dianggap kemahalan.
Ditebus dengan mahar 72 Juta Poundsterling, Pepe memang merupakan pemain yang sangat potensial.
Namun, melihat performanya musim ini, Pepe bisa dikatakan mengecewakan.
Nama Raul Sanllehi menjadi sosok yang disorot oleh pihak internal tim.
Pengganti Raul Sanllehi, di bidang transfer, musim ini Arsenal akan mengandalkan sosok Edu dan Mikel Arteta dalam merencanakan pemain yang akan didatangkan dan akan dilepas.
Edu dan Mikel Arteta akan mengajukan nama yang akan mereka rekrut, untuk kemudian mendapatkan persetujuan dari sosok Vinai Venkatesham, yang menggantikan Ivan Gazidis yang hengkang ke AC Milan.
Gebrakan yang dilakukan Arsenal, serta dua trofi domestik yang diraih dari tim papan atas Liga Inggris bisa mengembaalikan kepercayaan diri pemain dan klub.
Sentuhan magis Arteta masih sangat layak dinantikan pada musim depan. Bisakan pelatih asal Spanyol tersebut membawa The Gunners bersaing di papan atas Liga Inggris dan kembali tampil ddi Liga Champions setelah terakhir kali dirasakan musim 2016-2017 ?
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments