- Di lapangan, Luizinho Passos tampil sebagai pelatih yang tegas untuk para kiper Persib Bandung.
Pelatih kiper Persib Bandung berpaspor Brasil itu selalu menuntut I Made Wirawan, Teja Paku Alam, Dhika Bayangkara, dan Aqil Savik untuk fokus dan bekerja keras saat latihan dan pertandingan.
"Saya persiapkan semua kiper tiap hari termasuk soal taktikal dan mental," ujar Luizinho Passos.
Persib memulai Liga 1 2020 dengan kemenangan tanpa kebobolan, 3-0 atas Persela Lamongan. Skuat asuhan Robert Alberts baru menderita kebobolan dalam dua laga berikut.
Striker asing Arema FC Elias Alderete tercatat sebagai pemain pertama yang menjebol gawang Maung Bandung.
Dalam pertandingan di Stadion Kanjuruhan pada 8 Maret 2020 itu, Teja gagal menahan sepakan penalti yang dilepaskan Alderete. Itu adalah kebobolan pertama Teja sejak membela Persib Bandung.
Saat menghadapi PSS Sleman di Si Jalak Harupat, giliran gawang kawalan Made yang kemasukan gol. Sang pencetak gol adalah Aaron Evans, pemain asing PSS asal Australia.
Menurut Luizinho Passos, para kiper Persib Bandung harus memperbaiki performa untuk mendukung target timnya menjuarai Liga 1 2020.
"Kebobolan dua kali dalam dua pertandingan terakhir masih tergolong bagus untuk saya, tapi saya ingin lebih dari itu," kata mantan pelatih kiper Borneo FC itu.
Ia berharap empat kiper Pangeran Biru bisa memperlihatkan perubahan penting dalam lanjutan Liga 1 yang dimulai pada 1 Oktober mendatang.
"Saya selalu berbicara dengan Made, Teja, Dhika, dan Aqil agar tidak kebobolan dalam waktu yang lama," ujar Luizinho Passos.
Menurut Luizinho Passos, penampilan bagus para kiper asuhannya di liga tak hanya membuka peluang Persib Bandung menjuarai kompetisi tapi juga membuka peluang mereka untuk menjadi bagian dari timnas.
Teja Paku Alam dan Beni berebut bola dalam sesi latihan Persib Bandung pada Minggu (24/2/2020). (Tribun Jabar/Deni Denaswara)
Berkat tangan dingin Luizinho Passos, Muhammad Ridho dan Nadeo Argawinata, kini menjadi andalan di bawah mistar gawang timnas senior dan timnas U-23 Indonesia.
Kedua penjaga gawang itu adalah anak asuhan Luizinho Passos selama di Borneo FC.
"Saya kira, saya mungkin bisa dorong Teja atau Made untuk timnas. Saya mereka lebih fokus," kata pengganti Gatot Prasetyo itu.
Ia pun memuji Teja sangat berpotensi untuk membela timnas Indonesia. "Saya yakin dia masuk timnas suatu saat. Dia satu di antara kiper bagus di Indonesia," kata Luizinho Passos.
Meski "garang" saat memimpin latihan, Passos berusaha selalu menjadi sosok yang bersabahat di luar lapangan.
Menurutnya, hal itu sebagai cara untuk menjalin kedekatan dengan para kiper asuhannya.
Ia pun mengaku selalu memeluk empat kipernya setelah latihan sebagai bentuk apresiasi.
"Saya mengerti, setelah menjalani latihan yang berat, mereka tentunya perlu apresiasi lebih dalam. Selain pelatih, saya harus memposisikan diri sebagai teman, kakak, bahkan seorang ayah untuk kiper-kiper," kata Luizinho Passos dikutip dari laman resmi klub.
Passos juga berusaha untuk memiliki cukup waktu bersama para kipernya di luar lapangan.
"Sesekali, jika kami memang memiliki waktu luang, saya menyempatkan diri untuk makan malam atau sekadar berjalan-jalan bersama mereka. Saya melihat mereka semua senang. Kami memang harus membangun tim ini seperti keluarga," katanya.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments