Nippon Paint, perusahaan cat terbesar di Asia membeli saham Wuthelam Group dengan nilai 1,285 triliun yen untuk menguasai sahamnya di Indonesia menjadi 99,9 persen.
"Kami akan bergabung lebih kuat lagi dengan Wuthelam Group dengan alokasi pihak ketiga atas saham Nippon Paint dan menaikkan rasio kepemilikan saham dari 39 persen saat ini menjadi 58,7 persen, termasuk saham yang dimiliki oleh grup perusahaan. Akuisisi akan diselesaikan Januari 2021," ungkap Presdir Nippon Paint, Masaaki Tanaka, Jumat (21/8/2020).
Untuk penguasaan saham Wuthelam Group 58,7 persen itu Nippon Paint harus mengeluarkan uang 1,285 triliun yen.
Dengan uang tersebut, Nippon Paint akan mengakuisisi dan menguasai usaha patungan Wuthelam khususnya yang ada di Indonesia, sehingga Nippon Paint kini menguasai 99,9 persen saham Nippon Paint Indonesia yang semula hanya sekitar separuhnya.
"Permintaan cat yang terus meningkat untuk infrastruktur seperti perumahan, mobil, dan jalan raya di Asia, terlebih di Indonesia menjadikan daya tarik perusahaan untuk meningkatkan sahamnya di Wuthelam Group khususnya untuk pasar Indonesia," papar Tanaka.
Infeksi virus corona juga menjadi satu ide baru bagi perusahaan cat tersebut mempertimbangkan untuk mengembangkan cat antivirus khusus untuk pasar Asia.
Wuthelam mengusulkan akuisisi de facto oleh TOB (Tender Offer) kepada Nippon Paint pada 2013. Setelah itu proses terus berjalan dengan baik sehingga kemarin akhirnya diumumkan oleh Tanaka.
Proposal yang ada dengan meningkatkan rasio investasi melalui penjatahan pihak ketiga, dan mengirimkan direksi untuk mendorong kerja sama lebih baik.
"Akuisisi Wuthelam adalah hasil dari kebijakan modal dan bukan transaksi untuk mengambil mayoritas."
Namun, karena hak suara mayoritas dapat dipegang, mungkin sulit untuk menjaga independensi dalam strategi bisnis dan personel.
Contohnya bisa dilihat misalnya pada akuisisi Sharp oleh Hong Hai Precision Industry di Taiwan, terhadap pabrikan raksasa Jepang tersebut sebesar 66,7 persen.
Hasil keuangan konsolidasi Nippon Paint untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Desember 2019 menunjukkan penjualan bersih 692 miliar yen dan laba akhir 36,7 miliar yen.
Keuntungan akhir diharapkan meningkat sekitar 60 persen karena akuisisi bisnis tersebut.
Sementara itu Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, akan terbit 1 September 2020, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments