Anggota Koalisi Masyarakat Sipil, Haris Azhar mengatakan terdapat krisis yang cukup serius di tengah masyarakat saat pandemi virus corona (covid-19) seperti sekarang ini.
"Ada krisis yang cukup serius di masyarakat tanpa masyarakat harus teriak-teriak demonstrasi," katanya saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) bertajuk Wabah Corona Makin Mencekam: Akan Menyerahkah Kita?.
Pembahasan tersebut dilansir Tribunnews.com, dari laman YouTube Indonesia Lawyer Club, Jumat (14/8/2020).
Haris mengatakan situasi pandemi covid-19 kali ini telah menciptakan makar-makar kecil di masyarakat.
Lantaran menurutnya hal tersebut dikorelasikan dengan dengan situasi memburuk yang dilekatkan dengan penanganan Covid-19.
Di mana banyak masyarakat banyak melakukan penolakan dengan upaya penangan Covid-19 yang diterapkan.
Dirinya pun mengkritisi realitas di masyarakat, satu di antaranya ketika ada seorang warga yang belum pasti positif covid-19 atau tidak dirawat di rumah sakit.
Namun pada akhirnya warga tersebut meninggal, dan akhirnya dimakamkan dengan standar covid-19.
"Namun setelah 2 hingga 3 minggu kemudian baru keluar hasilnya dan itupun negatif," tuturnya.
"Ini menurut saya cukup membuat remuk hati dan mental keluarganya."
Dan juga kasus lainnya, di mana soal janji negara yang akan membiayai perawatan orang yang positif Covid-19.
"Ternyata dia (masyarakat) harus bayar juga," lanjutnya.
Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar juga memberikan tanggapannya soal perekonomian Indonesia di kuartal ll yang ternyata tumbuh negatif hingga sekitar minus 5 persen.
"Ditambah lagi dengan adanya situasi PSBB berakhir di beberapa tempat orang dipaksa lagi masuk kerja, untuk menjalankan kegiatan ekonomi," katanya.
Pihaknya mengatakan adanya data tersebut di tengah situasi Pandemi Covid-19 membuat adanya kompetisi antara penanganan kesehatan dan penanganan ancaman Resesi.
Di Kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga turut serta menjadi pembicara dalam ILC bertajuk Wabah Corona Makin Mencekam: Akan Menyerahkah Kita?.
Ridwan Kamil pun membeberkan soal Vaksin Covid-19 Sinovac.
Dimana diketahui vaksin ini merupakan buatan China, dan diproduksi di PT Bio Farma selaku BUMN di Kota Bandung.
Ridwan Kamil menyebut dirinya telah mendaftar sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac tersebut.
Pria yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat ini mengatakan sebelumnya terdapat empat vaksin calon yang akan diuji klinis.
Yakni vaksin dari Inggris, dari Korea Selatan, dari China sendiri, dan terakhir dari Indonesia.
"Vaksin Sinovac ini sudah dua kali dites di Tiongkok, China, dan proses selanjutnya yakni proses ketiga akan dilakukan di Indonesia," terangnya saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC), dilansir dari laman YouTubenya, Rabu (12/8/2020).
Pihaknya juga mengatakan bahwa Vaksin Sinovac ini memberikan kekebalan tubuh hingga di atas 90 persen.
Menurutnya angka tersebut sangat baik, lantaran ahli di Amerika mengatakan kalau bisa menaikkan imunitas sampai 50 saja saja itu sudah baik dan bisa diproduksi vaksin tersebut.
"Kalau berhasil maka bulan Januari 2021 Biofarma siap memproduksi dan bisa dibagikan, hal ini pun sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi)," imbuhnya.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments