Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
Dua kali gagal diperiksa dipanggil penyidik Polda Metro Jaya dengan alasan sakit. Polri ungkap kondisi kesehatan Hadi Pranoto.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan Hadi Pranoto dalam kondisi yang sehat berdasarkan hasil pemeriksaan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri.
Diketahui, Hadi Pranoto sempat telah memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya pada Senin (24/8/2020).
Namun saat itu, Hadi mengeluh dalam kondisi yang kurang sehat untuk diperiksa sebagai saksi dalam dugaan penyebaran berita bohong.
"Tanggal 24, memang ada upaya kita untuk merapid test tapi tidak mau. Kemudian kita rujuk dulu, kita cek ke dokkes di Polda Metro Jaya. Hasil dari dokkes ternyata memang yang bersangkutan tidak apa-apa," kata Yusri kepada wartawan, Jumat (28/8/2020).
Penyidik, kata Yusri, tetap tidak bisa melakukan pemeriksaan terhadap Hadi Pranoto lantaran saksi masih mengeluhkan dalam kondisi sakit.
Alhasil, polisi bersepakat untuk menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Hadi.
"Harapan kami dari penyidik agar yang bersangkutan bisa segera hadir secepat mungkin. Tapi penyidik masih terus berkoordinasi dan pengacaranya minta waktu makanya kami nanti akan koordinasikan lebih lanjut kapan akan dilakukan pemeriksaan," jelasnya.
Yusri mengatakan pemanggilan tersebut adalah kali kedua Hadi Pranoto tidak bisa menghadiri pemeriksaan.
Jika ketiga kali tak memenuhi panggilan, maka bukan tidak mungkin Hadi akan dijemput paksa untuk diperiksa.
"Makanya tergantung pengacaranya nih. Karena kalau sudah ketiga kan tidak memanggil lagi tapi membawa surat perintah membawa. Surat panggilan kedua tidak hadir ketiga nanti akan ada surat membawa," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Hadi Pranoto memenuhi pemanggilan polri untuk pemeriksaan dugaan penyebaran berita bohong alias hoax soal penemuan obat Covid-19 di konten YouTube Duniamanji.
Diketahui, Hadi Pranoto tiba bersama tim kuasa hukum di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020). Usai tiba di lokasi, dirinya langsung mendatangi Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polri.
Menurut Hadi, kedatangannya untuk meminta izin diperiksa saat kondisinya telah membaik. Dia berjanji, Hadi akan bersedia diperiksa usai kesehatannya telah pulih.
"Dari biddokes saya memang kondisi masih sakit baru keluar dari RS. Karena kecapean juga sampai sekarang masih perawatan. Jadi dari Dokkes minta waktu dan juga koordinasi dengan penyidik dan kalau kondisi sudah membaik saya akan datang lagi ke Polda Metro Jaya," kata Hadi.
Hadi mengatakan pihaknya telah meminta penyidik untuk menjadwalkan ulang mengenai pemeriksaan tersebut. Sebaliknya, ia meminta masyarakat memahami kondisinya tersebut.
"Posisi saya ini sakit. Pemeriksaan akan kita lakukan lagi saat kondisi saya pulih. Saat ini saya masih dalam perawatan dokter," jelasnya.
Di sisi lain, Hadi sempat menyinggung terkait komitmennya terhadap situasi negara di tengah pandemi Covid-19. Ia mengatakan akan berjuang bersama-sama untuk kegiatan kemanusiaan untuk membantu pencegahan penularan virus Corona.
"Saya terus berusaha dengan teman-teman melakukan kegiatan kemanusiaaan emergency yang saat ini melanda Indonesia tentang covid. Kita akan terus berjuang dan saya sudah ikrarkan dengan keluarga untuk mewakafkan jiwa dan raga saya untuk kepentingan sosial itu aja," pungkasnya.
Polda Metro Jaya membuka kemungkinan akan memeriksa kembali Erdian Aji Prihartanto alias Anji terkait penyebaran berita bohong terkait penemuan obat Covid-19.
"Kemungkinan ada pemeriksaan tambahan kepada pemilik akun Duniamanji. Nanti kita akan tunggu saja nanti," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis (27/8/2020).
Ia mengatakan pemeriksaan tambahan kepada Anji baru bisa digelar jika Hadi Pranoto telah diperiksa terlebih dahulu oleh kepolisian. Sebab hingga saat ini, Hadi masih belum diperiksa karena alasan sakit gula darah yang dideritanya.
"Kita harus melihat dulu bagaimana hasil pemeriksaan daripada HP. Karena ini kan terkait. Nanti kalau sudah ada pemeriksaan dari HP baru ada kemungkinan kesana," pungkasnya.
Sebagai informasi, perkara dugaan penyebaran berita bohong dalam konten Youtube Erdian Aji Prihartanto bersama dengan Hadi Pranoto mengenai penemuan obat Covid-19 berbuntut panjang. Status perkara itu kini telah naik penyidikan.
Diketahui, Anji pun telah memenuhi pemanggilan pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Senin (10/8/2020). Dalam pemeriksaanya ini, Anji dicecar sebanyak 45 pertanyaan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Anji mengaku tidak menyangka kontennya bersama Hadi Pranoto di YouTubenya bisa berdampak besar dan berimplikasi hukum. Padahal mulanya, ia mengaku konten tersebut dimaksudkan bertujuan baik.
"Saya tidak menyangka sih bahwa impactnya ternyata seperti ini. Ya sudah saya hadapi saja," kata Anji di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/8/2020).
Anji menjelaskan awal mula kontennya bersama Hadi Pranoto di akun YouTube Duniamanji. Dia menuturkan pertama kali ketertarikannya untuk mewawancarai Hadi lantaran ada media online yang mengangkat sosok sang narasumber.
Ketika itu, Anji tengah berada di acara yang sama dengan Hadi Pranoto di Lampung. Usai acara, ada sejumlah awak media yang diklaim berasal dari media nasional dan media daerah yang tengah mewawancarai Hadi.
"Saya mendengarkan materinya, bahkan tanggal 29 Juli itu. Materi interview itu sudah ditayangkan oleh medianya. Lalu saya melihat, saya juga mencari di google. Maksudnya saya merasa materi wawancara itu bermanfaat untuk dibagikan, memberikan harapan buat saya," jelasnya.
Lagi pula, Anji menyampaikan tak ada transaksi atau pengambilan keuntungan pribadi terkait konten penemuan obat Covid-19 tersebut. Alhasil, Anji membuat konten tersebut bersama Hadi Pranoto di Lampung.
"Jadi buat saya, ngga ada keuntungan baik buat pak Hadi Pranoto maupun buat saya. Dan akhirnya saya melakukan wawancara itu. Karena saya melihat kita semua sudah jenuh, lelah dengan pandemi ini. Lalu tiba-tiba ada harapan buat saya ini adalah kebaikan untuk dibagikan," jelasnya.
Namun demikian, ia mendapatkan pelajaran banyak dalam kasus tersebut. Sebaliknya, ia mengaku siap bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk membantu menjelaskan informasi yang sebenernya terkait obat Covid-19 kepada masyarakat.
"Jadi itu bentuk pembalas kesalahan saya bahwa saya bersedia bekerja sama dengan IDI. Jadi ini bukan titipan-titipan tapi saya memang mendapatkan banyak masukan aja dari berbagai pihak," pungkasnya.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments