PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengklaim menguasai pangsa pasar kredit sindikasi dari perbankan di Indonesia.
Data Bloomberg pada 14 Agustus 2020 menyebutkan, Bank Mandiri tercatat sebagai mandated lead Arranger terbaik karena berhasil mengelola kredit sindikasi dengan nilai total USD 879,09 juta dari 9 transaksi atau setara dengan 11,81 persen pangsa pasar kredit sindikasi.
Sedangkan pada kategori Book Runner, Bank Mandiri juga menjadi yang terbaik setelah berhasil mengelola kredit sindikasi dengan nilai total terbesar, yakni USD 1,25 miliar dari 5 transaksi, atau 23,1 persen pangsa pasar.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, transaksi kredit sindikasi yang dikelola Bank Mandiri baik sebagai Mandated Lead Arranger ataupun Book Runner ini tidak hanya melibatkan institusi keuangan lokal, tetapi juga lembaga keuangan internasional.
"Pencapaian ini mengindikasikan tingginya kepercayaan dunia usaha serta lembaga keuangan lokal dan internasional pada Bank Mandiri untuk terlibat dalam transaksi kredit sindikasi yang dilakukan. Harapannya, hal ini dapat ikut mendukung peran sektor usaha lokal dalam memulihkan perekonomian nasional," kata Alexandra dalam keterangan, Senin (17/8/2020).
Ke depan pihaknya akan terus meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan kredit sindikasi, maupun transaksi finansial.
"Bahkan dalam kondisi perekonomian yang melambat sebagai dampak dari pandemi covid-19, kami tetap melihat adanya tren positif terhadap kredit sindikasi di Indonesia. Buktinya, ketika awal PSBB diberlakukan, kami menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang melakukan launching deal di pasar sindikasi," katanya.
Sebelumnya, Bank Mandiri juga menjadi bank dari Indonesia dengan peringkat terbaik pada kategori Southeast Asia Bookrunner periode Januari-Juni 2020 yang dikeluarkan Refinitiv.
Berdasarkan lembaga penyedia data pasar finansial dan infrastruktur global, Bank Mandiri tercatat menjadi Bookrunner pada transaksi kredit sindikasi dengan nilai total terbesar kedua, yakni USD 800 juta yang berasal dari 2 transaksi.
--
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments