Laporan Wartawan Tribun Jambi, Abdullah Usman
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Kasus Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih terus terjadi.
Berdasarkan data BPBD Tanjab Timur, kasus kebakaran lahan masih terjadi meski beberapa antisipasi dan langkah telah dilakukan. Sepanjang 2020 lebih kurang 104 Hektare lahan ludes terbakar.
"Sepanjang 2020 ini saja lebih kurang sudah 104 Hektar lahan terbakar. Kasus terbaru pada 15 Agustus lalu satu kejadian di Desa Simpang Tuan Kecamatan Mendahara Ulu," ujar Kepala BPBD Tanjab Timur, Jakfar, Selasa (18/8/2020).
"Untuk Agustus ini baru satu itu lah kejadian, mudah mudahan tidak ada lagi kasus kebakaran," sambungnya.
Menurutnya, untuk luasan kebakaran yang terjadi di Desa Simpang Tuan sendiri hanya setengah hektare. Yang terjadi di kebun pinang milik warga setempat.
Untungnya api sendiri berhasil dipadamkan petugas bersama tim gabungan TNI,POLRI, BPBD, Manggala Agni dan pihak perusahaan WKS.
"Saat kejadian api atau titik panas tersebut tidak tercatat atau terpantau hotspot. Karena kesigapan tim dalam melakukan penanganan dini," ia menjelaskan.
Jakfar bilang, tindak lanjut dan antisipasi ke depan saat ini pihaknya terus menggencarkan patroli rutin bersama tim terkait. Terutama di kawasan atau daerah daerah yang kerap terjadi atau berpotensi karhutla.
"Saat ini yang masih masuk kategori rawan ada 67 Desa Kelurahan, tersebar di 10 Kecamatan Kecuali Kecamatan Kuala Jambi," ujarnya.
"Tingkat ancaman tinggi, sadu, berbak dan dendang," katanya.
Dirinya berharap semua posko dan tim yang sudah berjalan di lapangan dapat bekerja maksimal hingga penanganan dini bisa dilakukan.
?Untuk status saat ini sendiri masih di status siaga darurat karena masih potensi ancaman," pungkasnya.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments