Pelatih Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro mengenang perjalanan Persita di Liga 2 Indonesia musim 2019 lalu, sebelum akhirnya lolos ke Liga 1 Indonesia di akhir musim.
Ada dua pertandingan yang paling mengesankan dan tak terlupakan oleh WCP- panggilan Widodo Cahyono Putro saat di Liga 2 musim lalu, yakni melawan Blitar Bandung United dan Persibat Batang.
Saat melawan Blitar Bandung United, drama delapan gol (4-4) terjadi di Stadion Sport Center, kandang Persita, Agustus 2019 lalu.
"Pertandingan yang sulit untuk dilupakan. Dari awal saya sudah peringatkan pemain agar waspada dengan Bandung (Blitar Bandung United). Saya tahu karakter pemainnya yang kencang, dan juga pelatihnya," ujar Widodo dalam Persita Talks yang dibawakan media officer Persita, Yetta Angelina dan temannya pekan lalu.
Widodo mengatakan dirinya bersahabat dengan Liestiadi, pelatih Blitar Bandung United sehingga ia paham betul karakter bermain seperti apa yang akan dilakukan oleh pelatih Blitar tersebut.
Prakiraan Widodo pun tak meleset, timnya nyaris kalah sebelum akhirnya memaksa skor berakhir imbang 4-4.
"Itu terbukti di lapangan. Kami nyaris kalah. Tapi syukurlah kami bisa memaksa hasil imbang," tutur Widodo.
Selain itu, Widodo juga memasukkan laga tandang melawan Persibat Batang, September 2019 lalu sebagai laga paling di ingat.
Nyaris pulang dengan tangan hampa, Persita sukses memetik satu poin dengan gol di menit tambahan waktu. Raihan imbang kala itu, membuat Persita merangkak ke posisi tiga klasemen kala itu.
"Nyaris kalah, dan kami mendapatkan penalti karena terjadi hands ball. Dan gol di menit tambahan waktu itu sangat penting untuk kami," tutupnya.
Ada pun pada akhir musim 2019, Persita sukses promosi ke Liga 1 Indonesia musim 2020 setelah menjadi runner up Liga 2 Indonesia 2019.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments