Pandemi Virus Corona (Covid-19) memukul Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Surabaya, Jawa Timur apalagi saat Surabaya menjadi zona merah hingga hitam penyebaran Covid-19.
Namun sejalan dengan kerja keras yang berbuah kembali menjadi zona hijau,
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini punya strategi khusus agar UMKM dan ekonomi masyakat kembali bergeliat.
"Saya melakukan manajemen pengelolaan Covid-19 ini, supaya ekonomi bisa berjalan karena bila mereka terlalu lama, maka mereka akan mati dan sulit untuk bangkit kembali. Kemudian saya kelola Alhamdulillah hitam jadi hijau aekarang dan saya benar-benar pantau," ujar Risma dalam Webinar Nasional Ketiga DPP Taruna Merah Putih (TMP) bertema "Penguatan UMKM Di Tengah Pandemi Covid-19," pada Minggu (26/7/2020) malam.
Awalnya Risma mulai membuka pasar-pasar tradisional.
Risma turun langsung ke pasar-pasar bertemu para pedagang dan UMKM untuk mensosialisasikan protokol kesehatan yang ketat.
Diantaranya terkait melakukan sosialisasi bagaimana transaksi keuangan yang aman.
"Tidak boleh uang dipegang. Tapi digunakan alat. Jadi ditaruh disitu, ada tulisan pembeli dan pedagang," jelasnya.
Untuk mencegah kerumunan di pasar, Risma menarik 50 persen pedagang ke keluar pasar.
"Saya tarik keluar, agar di dalam pasar tidak terlalu penuh. Kemudian transaksinya juga menggunakan tadi saya sampaikan kemudian ada plastik dan sebagainya " paparnya.
Aktivitas jual beli di pasar kembali berjalan, ekonomi daerah pun mulai tumbuh.
Produk-produk UMKM juga, kata Risma, juga dipakai pemkot Surabaya untuk membantu mereka yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Paket makanan tiga kali dalam sehari, telur dan jamu yang diproduksi UMKM didistribusikan ke rumah-rumah pasien Covid-19, ODP dan PDP.
Program memberikan makanan gratis ini menurut dia, juga sudah dilakukan jauh sebelum pandemi.
Sebelum pandemi, pemkot Surabaya memberikan makanan gratis kepada kurang lebih 30 ribu-35 ribu orang per hari. Mereka adalah anak yatim, lansia, miskin, disabilitas, yang kena kanker, kena TBC dan lainnya.
"Saya menjaga, meskipun sekarang sudah zona hijau. Kami harus jaga, jangan sampai kembali," ucapnya.
"Karena jika kembali, maka ekonomi kita juga akan tidak bergerak lagi. Saya tidak ingin itu turun" tegasnya.
Karena itu, Risma tetap turun ke lapangan untuk tetep melakukan sosialisasi setiap Sabtu-Minggu.
"Saya tidak ingin penyakit ini bergerak lagi. Warga Surabaya ekonominya menjadi turun.
Saya tidak mau itu. Karena itu saya terus mensosialisasikan kepada warga untuk tetap menjaga protokol kesehatan," katanya.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments