Pelatih fisik ternama Indonesia, Sansan Susanpur menceritakan awal mula dan proses bisa bergabung dengan Timnas Indonesia U-16.
Kala itu, Sansan Susanpur mendapatkan tawaran langsung bergabung dari pelatih kepala Timnas Indonesia U-16 saat itu, Fakhri Husaini.
Semula, Sansan tidak menyangka diajak bergabung mengisi tim kepelatihan skuat Timnas U-16.
Sebab disaat bersamaan, Sansan sedang dipercaya menjadi pelatih kepala tim Porda Bantul untuk berlaga di Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIV-2017.
Namun, adanya telpon dan panggilan langsung dari Fakhri Husaini membuat dirinya langsung mengundurkan diri dari Porda Bantul.
Sansan lebih memilih bergabung dengan Fakhri Husaini menjalankan tugas negara di Timnas Indonesia U-16.
"Waktu itu saya ingat betul setelah habis solat magrib, di telpon langsung coach Fakhri. Dia langsung ngajak bergabung ke Timnas U-16, saya kaget dong," kata Sansan saat live bersama TribunNetwork.
"Tanpa pikir panjang, namanya surprise di telpon coach Fakhri, ya langsung jawab siap saja (gabung Timnas U-16)," sambungnya.
Setelah gabung ke Timnas U-16, Sansan Susanpur langsung beradaptasi dan belajar banyak dari Fakhri Husaini.
Selama dipercaya menjadi pelatih fisik di Timnas U-16, Sansan mendapatkan banyak pengalaman berharga dan ilmu baru di dunia sepak bola.
"Dari situ saya sudah mulai mengenal beliau (Fakhri Husaini). Dia the best dalam ilmu kepelatihan, dan bagus dalam meramu sebuah tim, sebuah anggota, ofisial sangat luar biasa."
"Dia salah satu guru yang profesional dan berkesan dalam sejarah kepelatihan saya," ucap Sansan.
Di sisi lain, prestasi Timnas Indonesia U-16 saat itu sangat berkilau karena berhasil mendapatkan tiga gelar juara yaitu turnamen Tien Phong Plastic Cup, Vietnam, 2017, turnamen JENESYS, Jepang, dan Piala AFF U-16 2018 di Indonesia.
Bahkan saat itu, Timnas Indonesia U-16 hampir lolos ke ajang Piala Dunia U-17 2019 di Peru.
Namun, Sutan Zico dan kawan-kawan harus takluk dari Australia di babak perempat final Piala AFC U-16 2018.
Padahal, untuk bisa lolos ke putaran final Piala Dunia U-17 2019, Timnas U-16 harus bisa bisa mengamankan tiket semifinal Piala AFC U-16 2018.
Kendati demikian, Sansan beserta jajaran tim pelatih Timnas U-16 bangga dengan kerja kerasnya bisa membuahkan hasil bagus.
Menurut Sansan, salah satu kunci kesuksesan Timnas U-16 saat itu adalah kerja sama dan kebersamaan tim yang sangat solid.
"Secara normal yang menjadi kunci sukses sebuah tim itu kebersamaan yang solid. Ya, dari coach Fakhri mengatakan 'di dalam sepak bola tidak ada kebenaran absolute'," ucap Sansan.
"Dari situ saya mengedepankan egoisme teori, dari situ saya sudah mulai menata diri, itu jadi kunci sukses tim kepelatihan."
Selain itu, ada satu hal yang menjadi perhatian yakni bisa menyatukan keberagaman dan perbedaan yang ada di dalam tim.
Saat ini, pelatih kelahiran Purbalingga itu mampu meredam egoisme di dalam tim sehingga menjadi satu kesatuan yang sama-sama mendukung satu sama lain.
"Perbedan harus diselesaikan sebelum elakukan tratment, kesuksesan hanya ada di dalam tim. Mengedepankan sebuah tim daripada egoisme teori kita sendiri," jelasnya.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments