Demi memenuhi nutrisi protein anak, Bunda pada umumnya memberi susu sapi setiap hari. Tapi, bagaimana jika ia mengalami alergi susu sapi karena intoleransi laktosa?
Tenang, Bunda bisa memberi Si Kecil susu alergi yang mengandung isolat protein kedelai, yang tak kalah menyehatkan dari susu sapi.
Menurut Head of Medical Marketing KALBE Nutritionals, dr. Muliaman Mansyur, isolat protein kedelai adalah protein yang berasal dari kacang kedelai dan bebas lemak atau mengandung lemak rendah.
“Protein kedelai diolah sedemikian rupa sehingga kandungan proteinnya tinggi, karena pembuatannya memisahkan komponen lain, misalnya saja karbohidrat dan lemak. Sehingga mendapatkan isolat protein soya yang berkualitas,” papar dr. Muliaman.
Jika anak mengalami alergi susu sapi, sistem kekebalan tubuhnya akan menganggap protein susu sapi sebagai ‘lawan’ yang harus dienyahkan. Anak yang mengalami alergi susu sapi akan mengalami gejala seperti hidung tersumbat, mata berair, bentol dan ruam pada kulit, mual dan muntah, hingga batuk.
Sementara intoleransi laktosa adalah gangguan pencernaan akibat tubuh yang tak punya enzim laktase memadai, untuk mencerna laktosa dalam susu sapi. Akibatnya, Si Kecil bisa terkena gangguan saluran cerna, kram perut, kembung, hingga sembelit.
“Saat diberikan susu alergi berbahan kedelai, maka alergi dan intoleransinya jadi lebih baik karena susunya berbahan isolat protein kedelai. Jadi jelas bermanfaat. Selain itu, susu isolat protein kedelai membantu penyerapan nutrisi oleh usus, sehingga anak bisa ternutrisi dan tumbuh kembangnya optimal,” tambah dr. Muliaman.
Jangan khawatir, kandungan protein dalam susu dari olahan kedelai tidak kalah besar dengan susu sapi. Dalam beragam studi yang dikutip Healthline, segelas susu sapi (250 ml) mengandung 8 gram protein, sedangkan segelas susu kedelai mengandung 7 gram protein. Ini menjadikan susu alergi berbahan kedelai sebagai susu berbasis nabati dengan protein tertinggi.
Bunda tak perlu lagi panik jika Si Kecil kekurangan gizi dari susu sapi. Kini tersedia susu alergi yang mengandung isolat protein kedelai, yaitu Morinaga Chil*Kid Soya MoriCare+ (untuk usia 1-3 tahun) dan Morinaga Chil*School Soya MoriCare+ (untuk usia 3-12 tahun).
Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ dan Morinaga Chil School Soya MoriCare+ adalah susu pertumbuhan bernutrisi dengan 100 persen isolat protein kedelai. Morinaga Soya MoriCare+ juga mengandung nutrisi lain untuk tumbuh kembang anak, seperti DHA, AA, omega-3, omega-6, fosfolipid, kolin, dan zat besi.
Kabar baiknya, tambah dr. Muliaman, proses difortifikasi dengan asam amino esensial seperti metionin dan sistin, membuat Morinaga Soya memiliki nutrisi protein yang setara dengan asupan nutrisi susu sapi.
Selain itu, Morinaga Soya MoriCare+ mengandung probiotik Human Residential Bifidobacterium yakni Probiotik Triple Bifidus yang terdiri dari longum BB536, breve M16V, dan infantis M-63 yang juga dikombinasi dengan Prebiotik GOS dan FOS. Perpaduan ini sangat baik untuk menjaga kesehatan saluran cerna Si Kecil.
“Bifidobakterium lebih dominan di saluran cerna bayi dan mempunyai kemampuan bertahan hidup dan akan memberikan proteksi terhadap infeksi lebih luas dibandingkan Laktobasilus,” tambah Muliaman.
Jadi, kini Bunda tak perlu ragu untuk dapatkan nutrisi terbaik dari susu pertumbuhan, bahkan jika Si Kecil mengalami alergi atau intoleransi susu sapi. Susu isolat protein kedelai adalah alternatif terbaik untuknya.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments