Anggota Komisi II DPR RI Johan Budi Sapto Prabowo memanfaatkan waktu reses dengan mengunjungi daerah pemilihannya.
Johan Budi pun turut menceritakan kunjungannya ke dapil di tengah mewabahnya virus corona atau Covid-19.
Saat Pemilu Legislatif, Johan Budi bertarung di dapil VII Jawa Timur yang meliputi Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Ngawi, dan Magetan.
"Saya ke Dapil pekan lalu, lima kabupaten jalan darat. Saya mengunjungi bencana tanah longsor di Ponorogo," ujar Johan Budi saat dihubungi Tribunnews.com, Jakarta, Jumat (20/3/2020).
Saat mengunjungi Dapil, mantan juru bicara Presiden Jokowi itu menyebut, persoalan virus corona di daerah tidak seheboh layaknya di kota-kota besar seperti DKI Jakarta.
"Kalau saya amati suasana di pedesaan itu, belum ada kepanikan seperti di kota besar. Saat ke Desa Tugurejo malam-malam, tidak ada yang bicara virus corona sama sekali," kata Johan Budi.
Menurutnya, ada dua faktor yang membuat warga pedesaan tidak sepanik masyarakat di kota-kota besar dalam menghadapi pandemi virus orona.
Faktor pertama, terkait sosialisasi dari pemerintah yang kurang maksimal hingga ke pelosok daerah dan faktor keduanya yaitu, belum ada warga sekitar terjangkit virus corona.
"Mungkin juga lagi ada musibah tanah longsor di Ponorogo, jadi mereka tidak ngomongin soal corona dan saat itu tidak ada yang memakai masker," ujar Johan.
Di sisi lain, Johan yang merupakan politikus PDI Perjuangan berharap pemerintah pusat menyampaikan informasi yang jelas terkait wabah virus corona.
"Jangan masyarakat dibuat bingung, harus jelas informasinya satu pintu," ucap Johan.
Saat ini, Presiden Jokowi telah menunjuk juru bicara terkait penanganan corona yaitu Achmad Yuri dan membentuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang diketuai Doni Monardo.
Johan menilai, pihak-pihak lain yang mengatasnamakan sebagai pemerintah tetapi di luar tim tersebut sebaiknya tidak perlu ikut bicara di media agar informasi jelas dan jadi rujukan masyarakat.
"Jadi masyarakat satu yang diikuti, sumbernya satu. Jangan semua bicara, seolah ahli dalam hal virus corona," ucap Johan.
Selain itu, ia berharap pemerintah segera menyiapkan infrastruktur yang memadai di setiap daerah dalam penanganan corona, di mana rumah sakit harus dilengkapi sarana dan prasarana untuk pemeriksanaan corona.
"Sehingga orang bisa periksa, bisa tes, sekarang kan di lapangan ada yang kesulitan. Ini harus jelas, pemerintah harus siapkan semuanya," kata Johan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pihanya menyiapkan sejumlah infrastruktur untuk perawatan pasien Corona salah satunya pendirian rumah sakit darurat di Wisma Atlet, Kemayoran.
"Pemerintah sedang mempersiapkan infrastruktur-infrastruktur pendukung yaitu rumah isolasi dan rumah sakit. Wisma Atlet Kemayoran siap dijadikan RS darurat Covid-19 dan juga rumah isolasi pada nanti sabtu malam 21 Maret 2020," kata Presiden dalam konferensi Pers, Jumat, (20/3/2020).
Jokowi mengatakan, Pemerintah juga telah mendirikan tempat karantina, observasi, dan isolasi di pulau Galang dan Pulau Sebaru. Untuk tempat karantina dan observasi di Pulau Galang akan selesai pada Sabtu pekan depan.
"Pulau Sebaru dan Galang juga disiapkan untuk tempat karantina, observasi dan isolasi. Untuk Pulau Galang akan selesai sabtu 28 maret," katanya.
Selain menyiapkan infrastruktur baru, pemerintah juga akan menambah kapasitas rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Kapasitas yang ditambah mulai dari ruangan, obat-obatan, serta tenaga medis.
"RS TNI, RS Polri, dan RS BUMN yang ada di daerah terinfeksi telah disiapkan sebagai RS Covid-19. RS swasta akan diajak untuk ikut serta berpartisipasi dan ditingkatkan kemampuannya," pungkasnya.
Juru bicara pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto kembali merilis data jumlah pasien Corona yang meninggal, Jumat (20/3/2020),
Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung BNPB, Yuri mengatakan, jumlah pasien virus corona meninggal di Indonesia bertambah.
Per Jumat (20/3/2020) ini, jumlah pasien corona meninggal kini mencapai 32 pasien.
Dibanding dengan keterangan Yuri pada Kamis (19/3/2020) kemarin, jumlah pasien corona meninggal bertambah 7 korban dari yang sebelumnya 25 pasien.
Jumlah kasus pasien positif virus corona di Indonesia juga semakin bertambah yaitu ada 60 kasus baru
Dengan demikian, total jumlah pasien yang terinfeksi virus corona di Indonesia kini mencapai 369 orang.
Jumlah pasien virus corona yang dinyatakan sembuh juga ikut bertambah, per Jumat (20/3/2020).
Kini ada 17 pasien virus corona di Indonesia yang sembuh dan telah dipulangkan ke rumah.
Diketahui, per Kamis (19/3/2020) kemarin, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia sebanyak 308 kasus.
Dengan jumlah pasien yang meninggal mencapai 25 orang dan sembuh 15 orang.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments