Inilah amalan dan bacaan doa ketika peringatan Isra Miraj 17 Rajab 1441 Hijriyah.
Isra Miraj 27 Rajab jatuh pada hari ini, Minggu (22/3/2020).
Banyak amalan yang dapat dilakukan, misalnya memperbanyak istighfar, berpuasa, memperbanyak doa, dan melaksanakan sholat.
Dilansir zakat.or.id, peristiwa Isra Miraj merupakan kejadian luar biasa yang dijalani Nabi Muhammad SAW.
Isra’ artinya berjalan malam hari dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina), sedangkan Mi’raj adalah naik ke langit, hingga ke langit ketujuh.
Bahkan, ke tempat yang lebih tinggi, yaitu Sidratil Muntaha dan Mustawa.
Isra dan Miraj dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ditemani oleh Malaikat Jibril setahun sebelum beliau Hijrah dari Mekkah ke Madinah, yaitu malam Senin 27 Rajab tahun 621 M.
Bulan Rajab sebagai bulan istighfar karena Allah akan mengampuni seberapa pun banyak dosa kita.
Salah satu amalan yang dianjurkan adalah membaca sayyidul istighfar saat pagi dan sore, sebagaimana dilansir almuzakki.or.id.
Barang siapa yang membaca ini dan meninggal, maka ia masuk surga;
Adapun bacaan sayyidul istighfar adalah:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَعْتَرِفُ بِذُنُوبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yg kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa Puasa Rajab hukumnya sunnah bila dilaksanakan sewaktu-waktu.
Adapun niat puasa Rajab adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta’alaa
Pada bulan ini, juga bisa digunakan untuk memperbanyak puasa sunnah dalam bentuk apa pun.
Menjelang Isra Mi’raj bertepatan dengan Puasa Rajab, maka dapat membaca doa Rajab sesuai anjuran Rasulullah SAW.
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allohumma baarik lanaa fii rojaba wa sya’banaa wa ballighnaa romadhonaa
Artinya: “Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rojab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Romadhon.”
Dilansir dutaislam.com, Al-Arif Billah Sayyidi Imam Muhammad Bin Abdul Wahid anNazhifiy (1270 H-1366 H), ulama kharismatik yang menjadi khalifah besar dalam Thariqah Tijani dan mendapat gelar al-Allamatul Auhad (orang yang memiliki banyak ilmu yang jarang sekali tandingannya), mengatakan;
"Siapa saja yang membaca doa ini pada malam 27 Rajab, maka dengan izin Allah Taala akan diijabah segala doanya, diangkat kedudukannya dan dihidupkan hatinya dengan aneka kebaikan."
Doa tersebut sebagai berikut:
اللهُمَّ اِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ، حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ، أَنِ ارْحَمْ قَلْبِي الْحَزِيْنَ، وَتُجِيْبَ دَعْوَتِي يَا أَكْرَمَ اْلأَكْرَمِيْنَ.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia para ahlul mahabbah dengan kemulian khalwat (pertemuan tersembunyi) yang hanya Engkau berikan kepada Nabi Muhammad pemimpin para Rasul ketika Engkau berikan kesempatan kepada beliau pada malam 27 Rajab, berikanlah hatiku yang sedang galau akan kasih sayang-Mu serta kabulkan doa-doaku, Wahai yang Maha memiliki kedermawanan."
Setelah salat Subuh dan Maghrib, hendaknya seorang muslim membaca doa ini sebanyak 70 kali sambil mengangkat tangan, agar terhindar dari api neraka.
ربِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ
Ada satu zikir yang pernah diajarkan Nabi Ibrahim untuk Nabi Muhammad Saw ketika Rasulullah mengalami peristiwa Isra Mi’raj.
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ
Laa haula walaa quwwata illa billah
“Tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah.”
6. Shalat sunnah
Shalat sunnah pada malam Isra dan Mi’raj boleh dilaksanakan setelah shalat Maghrib, boleh juga dilaksanakan setelah shalat Isya, sebagaimana dilansir bincangsyariah.com.
Shalat sunnah sebanyak dua belas rakaat dilaksanakan dengan salam setiap dua rakaat.
Pertama, niat melaksanakan shalat sunnah sebanyak dua belas rakaat dengan melakukan salam setiap dua rakaat.
Lafadz niatnya sebagai berikut;
اُصَلِّى سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالٰى
Ushollii sunnatan rok’ataini lillaahi ta’ala.
Artinya: Aku niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah Ta’ala.
Kedua, pada setiap rakaat membaca surah Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan membaca surah Al-Ikhlas atau surah-surah Al-Quran lainnya.
Ketiga, setelah salam dilanjutkan membaca kalimat tasbih berikut sebanyak seratus kali;
سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله اكبر
Subhaanallah walhamdu lillah walaa ilaaha illallah wallaahu akbar.
Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar.
Kemudian membaca kalimat istighfar berikut sebanyak seratus kali;
استغفر الله العظيم
Astaghfirullaahal ‘adziim.
Artinya: Saya memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.
Setelah itu, dilanjutkan membaca shalawat berikut sebanyak seratus kali;
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد
Allohumma sholli wa sallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin.
Ya Allah, limpahkan rahmat dan salam pada junjungan kami Nabi Muhammad.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments