Kepolisian terus mendalami motif siswi SMP berinisial NF membunuh bocah berusia 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
NF membunuh APA (5) yang tak lain teman main adiknya dengan cara yang cukup sadis.
Dari sekian bukti yang masih didalami, 13 lembar HVS berisi 13 gambar dominan perempuan sedih menjadi sorotan.
Bukti lain yang tak kalah hebohnya adalah 'papan curhat,' berwarna putih.
Papan curhat ini juga berisi goresan tangan gadis 15 tahun dengan menggunakan bahasa Inggris.
"Total ada tiga belas nih. Ini gambar dia semua," kata Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro di Mapolres Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Papan curhat dan 13 lembar HVS berisi 13 gambar tersebut didapat polisi saat olah tempat kejadian perkara di kamar NF di lantai dua rumahnya, Jumat (6/3/2020).
Selain papan curhat dan 13 lembar HVS, polisi turut menyita buku tulis, ember, sprei, dan kaus dari dalam kamar mandi rumah NF.
NF menggunakan ember untuk menyembunyikan jasad APA setelah lebih dulu dibenamkan ke dalam bak kamar mandi.
Sementara sprei untuk menutup tubuh APA dan kaus untuk menutup kakinya yang menyembul keluar.
Semua itu dilakukan NF agar jasad APA tak dilihat kedua orangtuanya saat masuk kamar mandi.
Menurut Susatyo, 1 dari 13 gambar ada yang menjadi favorit pelaku, yakni tokoh dalam film Slender Man.
"Ini adalah salah satu tokoh favoritnya, (Slender Man), ini kisah tentang film kekerasan dan horor," kata Susatyo.
Slender Man adalah karakter fiksi dari meme di internet yang muncul pertama kali di forum Something Awful.
Karakter fiksi ini adalah pria tipis tinggi tanpa wajah, memiliki tentakel dan mengenakan baju hitam dengan dasi merah.
The Slender Man dikatakan suka menculik atau melukai orang, terutama anak-anak.
Selain The Slender Man, NF punya kesukaan menonton film horor seperti Chucky, boneka yang suka membunuh.
Masih kata Susatyo, di 13 lembar selain berisi 13 gambar ada coretan tangan NF.
"Ada juga menulis seperti ini, 'Mau siksa baby? Dengan senang hati atau tidak tega,'" kata Susatyo.
Lalu ada gambar perempuan berambut pendek yang tubuhnya terikat tali.
Dalam gambar tersebut ada tulisan, "keep calm and give me torture."
Susatyo menyatakan, pelaku ini memang mahir menggambar dan berbahasa Inggris.
Kalimat berbahasa Inggris ini jika diartikan dalam bahasa Indonesia, yakni 'tetap tenang dan beri aku siksaan'.
"Di sini ada korban terikat, kemudian dimasukkan ke dalam lemari," jelas Susatyo.
"Yang bersangkutan juga pernah menggambar (perempuan diikat tali) dengan kalimat 'keep calm and give me torture'," sambung dia.
Polisi masih mencoba mendalami dari berbagai catatan-catatan yang dimiliki oleh si pelaku.
"Kami menemukan catatan-catatan dan gambar-gambar perempuan menangis," beber dia.
Bahkan, ada kalimat yang ditujukan untuk sang ayah di selembar kertas.
"Tomorrow I will try to laugh see my dad is death gone forever," tulis NF.
Kalimat tersebut dituangkan di atas selembar kertas dengan gambar seorang perempuan.
Beberapa curahan hati dan emosi pelaku pun dituangkan di sebuah papan tulis.
"Selain itu, ada rasa kekecewaan kepada keluarga di dalam papan tulisnya pelaku," ujar Susatyo.
"Juga berbagai gambar-gambar kesedihan, kelihatan mata saja dan sebagainya," tambahnya.
Bukti-bukti tersebut dikumpulkan polisi untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menuntaskan perkara tersebut.
"Ini menjadi perhatian kita semua," ucap dia.
Tulisan NF yang cukup horor ditujukan untuk ayahnya di papan tulis berwarna putih.
"Please dad...don't make me mad, if you not want death. I will make you go to grave."
(Tolong ayah... jangan membuatku marah, jika kamu tidak ingin mati. Aku akan membuatmu pergi ke kubur)
"My dad is my crush, I want to leave my dad or my dad is death."
(Ayah menghancurkan saya. Saya ingin meninggalkan ayah atau ayah yang meninggal)
Tulisan lainnya berbunyi, "I'll learn to change my life but I need more time," dan "I will always love you. Who? unknown."
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments