Virus corona tengah mewabah hampir di seluruh dunia.
Informasi yang simpang siur dapat dengan mudah tertelan karena kepanikan.
Ada berbagai macam mitos yang tersebar tentang virus corona.
Demi mengedukasi masyarakat, WHO memberikan penjelasan mengapa 13 hal di bawah ini hanya mitos belaka.
Seperti yang diumumkan WHO via Straits Times, inilah 13 mitos tentang virus corona serta penjelasan yang sebenarnya.
Tidak. Pengering tangan tidak efektif dalam membunuh virus.
Untuk melindungi diri dari virus, Anda harus sering membersihkan tangan cairan cuci tangan berbasis alkohol atau mencucinya dengan sabun dan air.
Setelah tangan dibersihkan, Anda harus mengeringkannya secara menyeluruh menggunakan tisu atau pengering udara hangat.
Lampu UV sebaiknya tidak digunakan untuk mensterilkan tangan atau area kulit lainnya.
Sebab, radiasi UV dapat menyebabkan iritasi kulit.
Pemindai termal efektif dalam mendeteksi orang yang menderita demam (yaitu, suhu tubuh lebih tinggi dari normal) karena infeksi virus corona.
Namun, pemindai termal tidak dapat mendeteksi orang yang terinfeksi virus corona yang belum mengalami gejala demam.
Hal itu karena dibutuhkan waktu antara dua dan 10 hari sebelum orang yang terinfeksi menjadi sakit dan mengalami demam.
Tidak. Menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh tidak akan membunuh virus yang telah memasuki tubuh Anda.
Menyemprotkan zat-zat semacam itu hanya dapat merusak pakaian atau selaput lendir (seperti yang ada di mata dan mulut).
Ketahuilah bahwa alkohol dan klorin dapat berguna untuk mendisinfeksi permukaan, tetapi harus digunakan dengan rekomendasi yang tepat.
Ya, aman. Orang yang menerima paket dari China tidak berisiko tertular virus corona.
Dari analisis sebelumnya, virus corona tidak bertahan lama pada objek, seperti surat atau paket.
Saat ini, tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan seperti anjing atau kucing dapat terinfeksi virus corona.
Namun, lebih baik untuk mencuci tangan dengan sabun dan air setelah kontak dengan hewan peliharaan.
Mencuci tangan dapat melindungi Anda terhadap berbagai bakteri umum seperti E. coli dan salmonella yang dapat berpindah di antara hewan peliharaan dan manusia.
Tidak. Vaksin terhadap pneumonia, seperti vaksin pneumokokus dan vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib), tidak memberikan perlindungan terhadap virus corona.
Virus ini sangat baru dan berbeda sehingga membutuhkan vaksin sendiri.
Para peneliti sedang mencoba mengembangkan vaksin untuk melawannya, dan WHO mendukung upaya mereka.
Meskipun vaksin itu tidak efektif melawan virus corona, vaksinasi terhadap penyakit pernapasan sangat dianjurkan untuk melindungi kesehatan Anda.
Tidak. Tidak ada bukti bahwa mencuci hidung dengan saline secara teratur dapat melindungi orang dari infeksi virus corona.
Memang ada beberapa klaim bahwa mencuci hidung dengan garam secara teratur dapat membantu orang pulih lebih cepat dari flu biasa.
Namun, membilas hidung secara teratur belum terbukti mencegah infeksi pernapasan.
Bawang putih adalah bahan makanan sehat yang mungkin memiliki beberapa sifat antimikroba.
Namun, tidak ada bukti bahwa makan bawang putih bisa melindungi orang dari virus corona.
Tidak. Minyak wijen tidak membunuh virus corona.
Ada beberapa disinfektan kimia yang dapat membunuh virus di permukaan, termasuk desinfektan berbasis pemutih / klorin, pelarut eter, etanol 75 persen, asam perasetat dan kloroform.
Namun, disinfektan itu tidak memiliki dampak signifikan pada virus jika Anda mengolesnya di kulit atau di bawah hidung Anda.
Justru bisa berbahaya jika meletakkan bahan kimia ini di kulit Anda.
Orang-orang dari segala usia dapat terinfeksi virus corona.
Orang yang lebih tua dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes atau penyakit jantung) tampaknya lebih rentan untuk sakit lebih parah.
WHO menyarankan orang dari segala usia untuk mengambil langkah-langkah preventif, misalnya dengan mengikuti kebersihan tangan yang baik dan kebersihan pernapasan yang baik.
Tidak, antibiotik tidak bekerja melawan virus, antibiotik hanya menyerang bakteri.
Covid-19 adalah virus dan karenanya antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan.
Namun, jika Anda dirawat di rumah sakit karena virus, Anda mungkin menerima antibiotik karena infeksi bakteri mungkin terjadi.
Sampai saat ini, belum ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati virus corona.
Namun, mereka yang terinfeksi virus corona harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala mereka/
Pasien yang sakit parah harus mendapatkan perawatan suportif yang dioptimalkan.
Beberapa perawatan spesifik sedang diselidiki, dan akan diuji melalui uji klinis.
WHO membantu mempercepat upaya penelitian dan pengembangan obat tersebut.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments