Meski telah disegel oleh pihak kepolisian, nyatanya masih banyak korban penipuan wedding organizer (WO) Pandamanda yang terus berdatangan ke kantornya di Jalan Pramuka Raya Nomor III, Pancoran Mas, Kota Depok.
Hal tersebut, dikatakan oleh salah seorang pegawai salon disamping Kantor WO Pandamanda ketika dijumpai TribunJakarta.com.
“Masih banyak yang datang kesini, makanya kalau ada yang kesini pasti langsung saya tanya dia korban atau bukan. Kalau korban saya arahkan ke Polres Metro Depok,” ujar pegawai tersebut yang enggan disebut namanya di lokasi, Juat (7/2/2020).
Pegawai itu juga mengatakan, banyaknya korban yang berdatangan berlangsung sejak sekiranya tiga hari yang lalu.
“Sejak tiga hari yang lalu sih ramainya, bahkan sampai ada yang nanya saya alamat rumah si Anwar sambil marah-marah,” tuturnya.
Pantauan TribunJakarta.com, Kantor WO Pandamanda berada di deretan ruko dua lantai, berwarna oranye.
Di bagian depan pintunya, terbentang garis polisi berwarna kuning yang dipasang sejak sekiranya dua hari yang lalu.
“Kalau garis polisinya dua hari yang lalu kayaknya, soalnya ini disegelnya malam, sementara alam saya sudah pulang. Jadi pas pagi hari tiba-tiba sudah ada garis polisi ini,” pungkasnya.
Sepanjang berkarier sebagai master of ceremony, Febriansyah tak pernah menyangka apa yang dilihatnya.
Jam menunjukkan pukul 17.00 WIB, tepat dua jam sebelum Febriansyah sebelum memandu pernikahan Isnaini dan suaminya.
Beberapa tahun belakangan, berkali-kali memandu pesta pernikahan, Febriansyah merasakan semuanya berjalan normal dan lancar.
Tapi, tidak kali ini ketika menjadi MC pernikahan di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/2/2020).
"Saya pikir semuanya sudah tertata dengan baik, tetapi ternyata belum sama sekali," ungkap Febriansyah ditemui di Polres Metro Depok, Jumat (7/2/2020).
Sama sekali tak pernah terbayangkan, dengan mata kepalanya sendiri ia menyaksikan pesta pernikahan di dalam gedung tanpa dekorasi dan katering.
Ia bisa merasakan bagaimana kedua mempelai Isnaini dan calon suami melihat lokasi gedung tempat pernikahannya akan dilangsungkan kosong.
"Datang betul-betul gedung itu kosong melompong," sambung Febriansyah.
Febriansyah semakin terbengong-bengong, mendengar langsung dari Isnaini tak ada satupun perwakilan wedding organizer Pandamanda yang datang.
Bahkan, Anwar Said, pemilik wedding organizer Pandamanda tak menampakkan batang hidungnya.
"Mereka bilang bahwa dari akad nikah tidak ada makanan dan hiasan-hiasan pelaminan," bebernya.
Merasa tersentuh dengan kondisi miris yang dilihatnya, Febriansyah berinisiatif menutup gedung acara pernikahan.
Tersebab sampai pukul 19.00 WIB belum ada dekorisasi hingga katering.
"Saya berinisiatif menutup gedung jangan sampai semua tamu masuk ke dalam."
Akhirnya ia mencoba berkoordinasi dengan keluarga kedua mempelai, menyiasati pesta yang sebenarnya harus sudah dimulai.
"Kalau bisa kita paling lama pukul 20.00 WIB kita kirab pengantin," usul Febriansyah kepada keluarga kedua mempelai saat itu.
Sempat ada kabar, pihak katering akan tiba pukul 20.00 WIB namun nyatanya tidak kunjung nongol.
Dengan terpaksa, pintu gedung yang semula tertutup rapat dibuka dan tamu undangan yang sudah membludak pun masuk.
Melihat kondisi mempelai yang patah semangat akibat pesta pernikahannya hancur berantakan, Febriansyah pun mencoba menguatkan keduanya.
"Mereka harus tetap tersenyum, semuanya kasih senyum yang paling indah untuk tamu-tamu kalian. Ini momen bersejarah."
"Biarlah nanti makanan itu datang nanti saya akan masukkan secara perlahan diam-diam," ucap Febriansyah.
Febriansyah mengaku sebagai orang pertama kali yang mengunggah video gedung pesta pernikahan kosong melompong tanpa dekor dan katering ke media sosial lalu viral.
Waktu berlalu di tengah suasana pesta yang amburadul.
Katering yang ditunggu-tunggu pun datang juga sekira pukul 21.30 WIB.
Namun, hanya dua termos nasi yang datang untuk dihidangkan ke 400 tamu undangan.
Terbawa rasa iba, Febriansyah mendorong Isnaini, suami dan keluarganya harus mendatangi kantor wedding organizer Pandamanda dan harus menemui Anwar Said.
"Saya bilang malam itu juga kalian harus datang ke rumah Anwar, ke kantornya."
"Kalian harus cari Anwar jangan dilepas, kemudian kalian harus bawa ke Kantor Polisi terdekat," pinta Febriansyah ke Isnaini.
Secara materil, Febriansyah mengaku merugi lantaran setengah honornya sebagai MC belum dibayarkan.
Ia menerapkan sistem uang muka 50 persen untuk jasanya sebagai MC, sementara sisanya dibayarkan langsung selesai acara.
Meski baru sebulan lebih bekerjasama, Febriansyah sudah memahami betul sifat Anwar Said yang menurutnya sangat tidak profesional.
"Saya agak bawel sama Anwar sebelum acara, karena busuknya dia."
"Saat acara berlangsung jangan harap kalian bisa menghubungi mereka," bongkar Febriansyah.
Mesi honor baru separuh yang dibayarkan, Febriansyah ikhlas memandu pesta pernikahan Isnaini dan suaminya.
"Saya jalanin saja dulu dengan klien saya. Saya sampai bilang dengan klien, 'ya sudah saya ikhlas aja, asal jadwalnya tidak berbenturan," kata dia.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments