Dua orang siswa kelas XII sekolah di Maumere, Pulau Flores yang diketahui memberi ‘makan’ feses kepada adik kelas VII akhirnya dirumahkan.
“Kami kembalikan ke rumah orangtua sejak hari ini," kata Praeses sekolah itu, RD Adeodatus Duu, kepada wartawan, Rabu (26/2/2020) siang di Maumere.
Sebenarnya dipulangkannya kedua siswa itu dilakukan kemarin, tapi pihaknya masih harus memanggil orangtua karena mereka datang diantar oleh orangtua secara baik, maka ketika pulang juga harus dijemput oleh orangtua.
Meski dirumahkan kedua siswa ini tetap diberikan kesempatan mengikuti Ujian Nasional akhir bulan Maret sampai April 2020.
RD Adeodatus Duu membantah para siswa diberi makan feses.
Kejadian sebenarnya kata RD. Adeodatus Duu, kakak kelas ambil senduk taruh feses lalu ancam ke mulut siswa kelas VII.
Ia melanjutkan, kalau kamu tidak mengakui siapa yang punya kotoran akan disentuh dengan kotoran.
Ini berdasarkan pengakuan dari anak-anak dan bapak asrama yang telah mengecek anak-anak.
“Kejadianya sekitar pukul 14.30 Wita sampai pukul 15.00 Wita. Setelah itu mereka langsung olahraga. Jumlahnya bukan 77 orang, mereka bergerombolan. Ada yang langsung menghindari, mundur dan lari,” kata RD Adeodatus Duu.
Tindakan kakak kelas kepada adik kelas dinilai RD. Adeodatus Duu tidak berperikemanusiaan.
Ia juga menegaskan tidak ada aturan di sekolah melakukan hal seperti itu.
Seperti diberitakan 77 siswa kelas VII diberikan makan oleh kakak kelasnya, Rabu (19/2/2020).
Kejadian ini bermula ketika kakak kelas XII bertugas menjaga kebersihan menemukan kantung kresek berisi feses di bawah lemari.
Kasus ini menjadi perhatian banyak pihak. Komisi III DPRD Sikka bersama Ketua Komisi, Alfridus Aeng, dan Ketua DPRD Sikka menggelar pertemuan dengan pimpinan BSB.
Selain juga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Dua Siswa BSB Maumere Dirumahkan
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments