Tari Indang atau Dindin Badindin dari Indonesia memukau para penonton di The State Kremlin Palace berlokasi di lingkungan Kremlin pada perayaan Hari Ulang Tahun ke-60 Peoples’ Friendship University of Russia (RUDN University) Sabtu (8/2/2020) waktu setempat.
Tarian tersebut dipersembahkan oleh para mahasiswa Indonesia yang belajar di Moskow. Gerakan rancak dan dinamis dari para penari ditambah corak pakaian yang menarik menjadi perhatian penonton yang memenuhi tempat konser bergengsi ini.
Iringan suara lagu Tari Indang menggema di ruang konser yang berkapasitas 6.000 tempat duduk.
Kedutaan Indonesia untuk Rusia dalam rilisnya, Selasa (11/2/2020) mengungkap, penonton yang hadir seakan terbawa suasana dan ada juga yang turut menepukan tangan mengikuti irama lagu dan gerakan tarian para penari di atas panggung.
Para pengisi acara yang bediri di samping kiri dan kanan panggung juga ikut menggerakan badannya dan menari. Riuh tepuk tangan terdengar di akhir tarian. Terdengar suara penonton yang meneriakan kata “bravo… bravo…”.
Ketua Asosiasi Mahasiswa Indonesia di RUDN University, Willibrordus Duarmas mengatakan bahwa keikutsertaan mahasiswa Indonesia untuk tampil di panggung utama gedung pusat konser di Rusia ini bukan hal yang mudah.
Tiap tim kesenian mahasiswa dari suatu negara harus mendaftar dan mengikuti proses seleksi atau audisi yang panjang. Indonesia terpilih menjadi salah satu peserta bersama sejumlah negara lainnya.
“Sangat senang dapat berkontribusi bukan hanya untuk universitas, tapi mempresentasikan negara kita di hadapan para pejabat tinggi dan masyarakat Rusia, serta tamu undangan dari berbagai negara lainnya,” kata Willy, mahasiswa fakultas kedokteran RUDN University.
Menurut Willy, penampilan ini bukan didasari oleh keprofesionalan seorang penari. Tetapi dari para mahasiswa yang merupakan calon-calon dokter, insinyur, ekonom, atau ahli bidang lainnya yang berupaya sebaik mungkin mempertunjukan dan mempromosikan budaya bangsa Indonesia pada acara tersebut.
Selain Indonesia, ditampilkan juga berbagai persembahan tarian, lagu dan alat musik dari berbagai negara. Di antara negara-negara yang mempersembahkan penampilannya adalah Rusia, Afrika Selatan, Jerman, Kongo, Kamerun, Kazakhstan, Palestina, Tiongkok, Perancis, dan Vietnam.
RUDN University yang didirikan pada 5 Februari 1960 memiliki kedekatan sejarah dengan Indonesia. Pada saat kunjungan ke Indonesia, 21 Februari 1960 Ketua Dewan Menteri Uni Soviet, Nikita Khrushchev menyampaikan untuk pertama kalinya kepada publik tentang pendirian universitas ini di Moskow.
Ditujukan untuk membantu mempersiapkan kader-kader bangsa dari negara-negara Amerika Latin, Afrika dan Asia.
RUDN University merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka tidak hanya di Rusia, tetapi juga di dunia. Saat ini di RUDN belajar 32.000 mahasiswa, 9.500 orang di antaranya adalah mahasiswa asing yang berasal dari 158 negara, termasuk Indonesia.
Pada era Presiden Soekarno tidak sedikit mahasiswa Indonesia yang dikirim dan belajar di RUDN yang sebelumnya dikenal Universitas Patris Lumumba. Mahasiswa Indonesia sangat dikenal di universitas tersebut karena peran aktif dan kreativitasnya. Saat ini di RUDN belajar 31 orang mahasiswa Indonesia.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Surpiyadi, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas peran serta mahasiswa Indonesia yang turut serta mempromosikan Indonesia di Rusia. Selain balajar, para mahasiswa Indonesia juga sebagai duta bangsa.
“Kita sama-sama promosikan Indonesia di Rusia dengan berbagai upaya, termasuk melalui peran aktif mahasiswa untuk lebih mendekatkan hubungan kedua bangsa,” kata Dubes Wahid.
Sementara itu, sebagai bagian dari promosi budaya Indonesia di Rusia, Tim Kesenian KBRI Moskow “Kirana Nusantara Dance” mempersembahkan tari Cendrawasih pada Global Festival 2020 dalam rangkaian kegiatan “The 72th International Presidents Meeting AIESEC 2020” di Moskow tanggal 9 Februari 2020.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments