Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur akan mengusung konsep kota cerdas' atau smart city. Tujuannya untuk menciptakan kota berkelanjutan (sustainable) yang menawarkan kenyamanan.
Elemen smart city ini mencakup smart mobility, smart people dan smart building.
Untuk konsep smart mobility, akan diimplementasikan dengan penggunaan kendaraan otonom.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menyatakan, penggunaan kendaraan otonom membutuhkan ekosistem penunjang agar bisa beroperasi maksimal.
BPPT telah menyiapkan konsep ekosistem penunjang yang disebut Driverless Ecosystem yang melibatkan engineer BPPT.
"Ekosistem kendaraan otonom atau Driverless Ekosistem harus dibangun secara bertahap diantaranya dengan level automation," ujar Hammam dalam seminar 'Driveless Ecosystem Ibu Kota Negara' di Kantor BPPT, Jakarta, Selasa (25/02/2020).
Kendaraan otonom memiliki beberapa level. "Ada lima level, mulai dari parsial, no automation at all, sampai full automatisasi dengan infrastruktur yang memadai," jelas Hammam.
Hal mendasar yang diperlukan dalam Ekosistem Driverless ini adalah tersedianya infrastruktur transportasi dan infrastruktur di bidang telekomunikasi. Dibutuhkan pula peran teknologi Artificial Intelligence (AI) dan dukungan jaringan 5G.
"Artificial Intellegence (AI) dan 5G sangat dibutuhkan dalam autonomous ini. Dalam lima tahun ke depan, seluruh konsep driverless ini harus dibuktikan dengan pilot project untuk sampai ke alih teknologi dan melakukan difusi teknologinya," papar Hammam.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments