— Proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di kapal pesiar World Dream akan dilakukan melalui jalur darat dengan KRI Soeharso.
Dari sekitar 270 WNI kru kapal World Dream tidak semuanya akan dievakusi, hanya 188 saja yang akan pulang ke Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyebutkan alasan yang tidak mau dievakuasi karena kontrak kerja dan negatif dari novel corona virus (COVID-19).
“Awalnya mendapatkan jumlah WNI 270 setelah itu dikomunikasikan yang mau pulang 188 karena negatif dan kontrak kerja,” ungkap Yuri kepada Tribunnews.com, Senin (24/2/2020).
Nantinya WNI yang dievakuasi dan tidak dievakuasi pun harus menandatangi surat khusus yang mau dievakuasi tentunya harus menyetujui mengikuti observasi kesehatan.
Observasi kesehatan ini sama seperti yang dilakukan kepada 238 WNI di Natuna beberapa waktu lalu untuk memastikan para WNI bebas dari novel corona virus.
“Setelah dijemput harus mengikuti prosedur harus mau diobservasi, kita akan mengawali dengan berita 28 hari, takutnya ditengah jalan ada yang positif,” ungkap Yuri.
Sementara untuk lokasi observasi kesehatannya masih ditentukan oleh pemerintah.
Sedangkan lokasi penjemputan akan dilakukan di dekat perairan Indonesia, karena saa ini kapal sedanf berada di Perairan Bintan.
“Dijemput diperairan di dekat Batam karena mereka mau berlayar ke Filipina untuk menurunkan orang Filipina lalu langsung bablas ke Amerika,” tutur Yuri.
Kapal World Dream memang sempat menjalankan karantina di Hong Kong terkait dugaan virus baru yang berawal dari Wuhan, China itu.
Setelah pemeriksaan oleh Departemen Kesehatan Hong Kong, seluruh kru dan penumpang negatif novel corona virus.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments